Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menilai temuan kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 pada cengkeh asal Indonesia menjadi pukulan telak terhadap gagasan ekonomi hijau yang menjadi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
“Sebagai negara penghasil cengkeh terbesar di dunia, kita semua harus melindungi tanaman rempah ini agar bisa terus diperdagangkan secara leluasa di pasar global,” ujar Alex, di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Pernyataan itu disampaikan Alex menanggapi laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) yang menemukan kontaminasi Cs-137 pada cengkeh asal Indonesia. FDA menyebut kadar radiasi masih dalam rentang aman, namun tetap perlu perhatian serius. Pemeriksaan lebih lanjut bahkan menemukan paparan radiasi di dalam kontainer pengiriman.
Alex menilai kasus ini menambah daftar panjang setelah sebelumnya produk udang beku Indonesia juga ditemukan terpapar radiasi. Menurutnya, tingginya kesadaran global terhadap keamanan pangan harus sejalan dengan implementasi ekonomi hijau.
“Sayang, implementasinya di jajaran kementerian dan lembaga masih belum jelas,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Barat itu.
Ia mendesak Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) segera turun tangan melakukan investigasi guna memastikan sumber dan penyebab paparan radiasi.
“Hasil investigasi, walaupun pahit, harus dipublikasikan agar citra positif Indonesia sebagai eksportir rempah tetap terjaga,” ujarnya.
Selain menjaga pasar ekspor, Alex menekankan pentingnya perlindungan pasar domestik. Ia juga mendorong Bapeten dilibatkan aktif dalam proses impor pangan bersama Badan Karantina, BPOM, dan lembaga lain. Namun, ia mengingatkan agar bertambahnya lembaga pengawas tidak justru menghambat dunia usaha.
“Tambahan lembaga penting untuk melindungi konsumen secara maksimal, tetapi jangan sampai menjadi hambatan baru bagi industri pangan kita,” tegasnya.