Ikuti Kami

Alex Minta KCI Tambah Kuota Penumpang di KRL

Alex meminta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai operator segera menambah kuota penumpang per gerbong untuk mengurai kepadatan.

Alex Minta KCI Tambah Kuota Penumpang di KRL
Mantan Anggota Komisi V DPR RI Alex Indra Lukman.

Jakarta, Gesuri.id - Mantan Anggota Komisi V DPR RI Alex Indra Lukman, mengkritik  penumpukan antrean penumpang di stasiun-stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. 

Ia meminta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai operator segera menambah kuota penumpang per gerbong untuk mengurai kepadatan.

Baca: Penumpang KRL Melonjak Akibat Pemprov DKI Tak Sinkron

 “Membiarkan terjadinya penumpukan penumpang di stasiun, menandakan pengelola KRL tidak sensitif dengan keadaan,” tutur Alex di Jakarta, Kamis (9/7).

Alex menyarankan KCI mengatur ulang jadwal keberangkatan atau kedatangan KRL, utamanya di stasiun-stasiun dengan pergerakan tinggi seperti Bogor dan Serpong. 

Seiring dengan meningkatnya jumlah penumpang KRL, Alex menyebut pihak pengelola harus  mengoptimalkan sosialisasi pelaksanaan protokol kesehatan kepada pengguna jasa serta menambah fasilitas cuci tangan untuk mencegah munculnya kluster-kluster baru.

“Sebagai pelayan masyarakat di sektor transportasi publik, tidak bisa pengelola hanya mengimbau warga agar tidak berpergian pada jam sibuk. Pengelola harus melayani masyarakat, dengan tetap mengacu protokol kesehatan,” tuturnya.

KCI mencatat, jumlah pengguna KRL pada Senin, 6 Juli 2020, mencapai 419.292 orang. Angka tersebut naik dari pekan sebelumnya yang hanya 393.498 orang.

Baca: Corona Mewabah, Transportasi Massal Harus Tetap Beroperasi

Merespons melonjaknya jumlah penumpang, KAI sebagai induk perusahaan KCI sempat meminta restu Kementerian Perhubungan untuk menaikkan kapasitas angkut dari sebelumnya 45 persen menjadi 60 persen. Namun, Kementerian Perhubungan memastikan tidak akan menambah kapasitas.

“Menurut kami, menaikkan kapasitas dalam kondisi angka terinfeksi masih tinggi tiap harinya bukan keputusan yang tepat,” ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati.

Quote