Ikuti Kami

Andreas Dukung Ekowisata Bahari Terapung Pertama di RI

Ocean FarmITS ini merupakan terobosan inovatif yang dilatarbelakangi  masalah penurunan hasil tangkap nelayan di sekitar Teluk Sidoasri.

Andreas Dukung Ekowisata Bahari Terapung Pertama di RI
Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo.

Malang, Gesuri.id - Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo bersama Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menebar benih ikan di area budidaya ikan (akuakultur) rangkap ekowisata bahari terapung pertama di Indonesia yang dinamakan Ocean FarmITS, di Pantai Perawan, Desa Sidoasri, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

“Ocean FarmITS ini merupakan terobosan inovatif yang dilatarbelakangi  masalah penurunan hasil tangkap nelayan di sekitar Teluk Sidoasri, Malang. Lokasi tersebut telah dipasang  Karamba Jaring Apung (KJA)  untuk budidaya ikan laut besar,” papar Andreas yang merupakan alumni ini di sela-sela kegiatan yang digelar Sabtu (10/11).

“Bukan sembarang bangunan akuakultur di tengah laut, Ocean FarmITS dirancang sedemikian rupa sehingga nantinya mampu menjadi wisata bahari seperti hotel di bagian atas bangunan,” sambung dia dalam keterangannya kepada Gesuri.id.

Baca: Andreas Tegaskan UMKM Miliki Peran Penting Bagi Perekonomian

Selain dari aspek pariwisata, lanjut Andreas, Ocean FarmITS juga dirancang dengan mempertimbangkan masalah lingkungan akibat pencemaran sisa pakan ikan hasil budidaya. Artinya, proyek yang dirancang di lepas pantai (offshore) juga mampu bertahan stabil menghadapi kondisi yang ekstrem.

Menurut Andreas, bisnis model dari Ocean FarmITS ini sedang disusun sehingga nantinya akan bisa dikembangkan di daerah lain. Dalam jangka panjang konsep nelayan akan lebih modern, ramah lingkungan dan nilai ekonomisnya lebih menjanjikan. 

“Dengan konsep ini nantinya nelayan tidak akan bergantung pada cuaca.” tambahnya.

Andreas yakin proyek ini akan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar karena konsepnya adalah pastisipatif yakni  harus melibatkan masyarakat di wilayah sekitar pantai (Sidoasri). 

Melihat potensi lokasi yang besar akan tetapi masih terpencil, dengan adanya  proyek ini diharapkan  menjadi daya tarik wisatawan. 

Ditambahkan, salah satu tim dosen yang terlibat langsung dalam proyek ini, Nur Syahroni menjelaskan proses pendaftaran Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI). 

Baca: Komisi XI DPR RI Mulai Bahas Sejumlah Pasal di RUU P2SK

Selain itu juga sedang diurus pendaftaran desain industri produk dan merek dagang atas nama Ocean FarmITS. 

“Setelah ini selesai, kami juga akan mendaftarkan paten atas beberapa komponen yang ada di dalam bangunan terapung ini,” jelasnya.

Saat ini, Ocean FarmITS sedang menunggu penyelesaian proses fabrikasi komponen. Setelah itu, komponen akan dirakit di pantai dekat lokasi dan dibawa langsung ke titik yang sudah ditentukan. Menurut Roni, pada April 2023 mendatang, akan di-launching kepada publik. Setelah resmi dapat digunakan, struktur ini diharapkan tidak hanya digunakan oleh wisatawan dan masyarakat sekitar.

“Namun juga dapat menjadi laboratorium lapangan bagi mahasiswa,” tandasnya.

Quote