Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira, mengingatkan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk belajar dari skandal naturalisasi tim nasional (Timnas) Sepakbola Malaysia.
Hugo mengatakan, skandal yang dilakukan federasi sepakbola Malaysia memalukan dan tidak boleh terjadi di Indonesia.
“Kasus pemalsuan dokumen dalam proses naturalisasi oleh federasi sepakbola Malaysia harus menjadi pelajaran. Ini tentu memalukan. Jangan sampai terjadi di Timnas kita,” kata Hugo saat dihubungi Kompas.com, Senin (29/9).
Baca: Ganjar Tekankan Kepemimpinan Strategis
Hugo mewanti-wanti PSSI agar memeriksa garis keturunan pemain bola yang akan dinaturalisasi dengan benar.
Setelah itu, proses naturalisasi juga harus dilakukan dengan benar.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebut, program naturalisasi pemain sepakbola untuk dicangkokkan dalam tubuh timnas sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina, tampak membuahkan hasil.
Nafsu meraih kesuksesan secara instan membuat negara-negara berlomba-lomba menutup setiap titik lemah di timnas mereka.
“Dengan mencari pemain-pemain potensial di luar negeri yang mempunyai hubungan darah keturunan dengan negaranya untuk dinaturalisasi,” tuturnya.
Menurutnya, saat ini semua lini Timnas Indonesia diisi pemain naturalisasi, mulai kiper, lini pertahanan, gelandang tengah, hingga penyerang.
Saat ini, beberapa pemain lokal seperti Rizki Ridho, Ricky Kambuaya, dan Yakob Sayuri masih bertahan dan bersaing.
Baca: Ganjar Dukung Gubernur Luthfi Hidupkan Jogo Tonggo
“Kasus skandal naturalisasi Timnas Malaysia nampaknya harus membuat ke depan Indonesia perlu lebih hati-hati dalam menaturalisasi,” kata Hugo.
Sebelumnya, FIFA menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasi.
Komite Disiplin FIFA menyatakan FAM terbukti memalsukan dan memanipulasi dokumen pemain asing untuk turut memperkuat Timnas Malaysia di Kualifikasi Piala Asia 2027.