Ikuti Kami

Ansy Lema : Mengenang Pahlawan Bukan Sekadar Romantisme! 

Kader PDI Perjuangan untuk mengembangkan karakter kepemimpinan dengan watak welas asih, penuh semangat juang, dan berbudi pekerti luhur. 

Ansy Lema : Mengenang Pahlawan Bukan Sekadar Romantisme! 
Politisi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema)

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) mengungkapkan kekagumannya pada lukisan para pendiri negara serta pahlawan bangsa di Gedung Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Salah satu pendiri bangsa yang ada di lukisan ini itu, adalah Bung Karno. Di depan lukisan Bung Karno, Ansy mengaku kagum, terharu, dan bahagia. 

"Bung Karno gagah dan tegap diapit pahlawan sekaligus tokoh agama nusantara yang jasanya tidak ternilai bagi bangsa dan negara," ujar Ansy. 

Baca: Ansy Lema Geram Akan Aksi Pungli ke Petani

"Bung Karno diapit KH Hasyim Asyʼari, KH. Ahmad Dahlan, I Gusti Ngurah Rai, Mgr Albertus Soegijapranata, HOS Cokroaminoto dan Tengku Hasan," tambah Anggota DPR RI dari dapil NTT II itu.

Ansy mengungkapkan, lukisan para tokoh agama itu berfungsi menegaskan pentingnya pemahaman nilai ketuhanan, kemanusiaan, dan keadilan yang mendorong setiap kader PDI Perjuangan untuk mengembangkan karakter kepemimpinan dengan watak welas asih, penuh semangat juang, dan berbudi pekerti luhur. 

"Para pahlawan telah memperjuangkan, mempertahankan, dan menyumbangkan kontribusi penting bagi bangsa dan negara," ungkap Ansy. 

"Serentak saat itu, para pahlawan terlibat-terjun langsung membela kaum marginal yang tidak berdaya, memperjuangkan kemerdekaan, melawan kolonialisme," tambah Aktivis 1998 itu. 

Maka, sambung Ansy, para pahlawan berangkat dari kesadaran tentang nilai-nilai universal-rasional (keadilan, kesejahteraan, kemanusiaan) dan kesadaran akan pentingnya diri sebagai manusia. 

"Teman-temanku pemuda dan pemudi, kita mengenang para pahlawan bukan sekedar kenangan atau romantisme masa lampau," ujar Ansy. 

"Kenangan akan para pahlawan memanggil kita agar mengisi kemerdekaan dengan ide, inovasi, kritisisme, dan terobosan kreatif," tambah Anggota Komisi IV DPR RI itu.

Baca: Gus Nabil Memulai Pembangunan 3 Kantor Pagar Nusa di Riau

Dahulu, ujar Ansy, para pahlawan merebut kemerdekaan. Sekarang kita mengisi kemerdekaan. Dalam bahasa Bung Karno, Kemerdekaan adalah Jembatan Emas. 

"Kita merdeka dari kebodohan, keterbelakangan, kemiskinan, ketimpangan (MERDEKA DARI) menuju merdeka untuk kesejahteraan, keadilan, kedaulatan pangan, dan kesehatan (MERDEKA UNTUK)," ujar Ansy. 

"Kemerdekaan adalah tugas, yang harus kita perjuangkan saat ini dengan peningkatan spiritualitas, kapasitas, integritas, dan intelektualitas," tambah alumni PMKRI itu.

Quote