Tasikmalaya, Gesuri.id - Mantan Kadiv Humas Polri Irjen. Pol. (Purn.) Anton Charliyan menanggapi kekerasan terhadap wartawan media Jelajah Perkara.com, Persada Bhayangkara Sembiring SH yang terjadi hari Minggu, 25 Juli 2021 di kecamatan Simpang Selayang, Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Korban saat itu disiram dengan air keras oleh orang tak dikenal yang mengendarai kendaraan motor R2.
Kejadian ini kembali terjadi di Medan untuk yang ke 3 kali nya di tahun ini.
" Ada apa dengan Medan? Begitu sering nya terjadi kekerasan terhadap Wartawan. Bahkan beberapa tahun silam bukan hanya terhadap wartawan saja tapi juga terhadap Ketua DPRD nya sendiri," ujar Anton.
Baca: GMNI Jatim Bela Wartawan Korban Tindak Kekerasan
Jika demikian, sambung Anton, perlu ada peringatan tersendiri terhadap Sumut, khususnya kota Medan, sebagai zona merah kekerasan terhadap Wartawan.
Anton menyatakan, dirinya sebagai mantan Anggota Polri memohon kepada aparat penegak hukum terutama Polri agar bisa bertindak lebih serius dan lebih tegas terhadap kejadian kekerasan yang rentetannya beruntun terus menerus.
"Peristiwa-peristiwa kekerasan itu tentu ada causalitas penyebabnya yang bisa di garis bawahi. Yang tidak menutup kemungkinan adanya tindak kriminal besar yang memang ingin ditutupi secara sistematis. Sehingga terciptalah mafia-mafia daerah yang ditakuti," ujar Anton.
Baca: Bobby Terima Pengurus Persatuan Wartawan Unit Pemko
Mantan Kapolda Jabar itu melanjutkan, jangan sampai Mafia-mafia kecil ini tidak tersentuh hukum. Polri harus mampu dan berani membongkar sampai ke aktor intelektualnya.
Anton pun mengutuk keras terjadinya penyiraman air keras ini. Apapun alasanya, kekerasan ini sudah sangat keterlaluan, sangat sadis dan arogan.
"Kepada para awak media, saya serukan agar lebih super hati-hati, namun jangan sampai berkecil hati. Justru dengan kejadian yang berulang-ulang ini mari kita seluruh awak media bersatu bongkar dibalik semua ini. Apapun masalahnya, apakah masalah judi, korupsi, perdagangan manusia dan lainnya, jangan takut bongkar sampai terungkap semua pelaku dan jaringannya," ujar Anton.