Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi ll DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Aria Bima, mengingatkan pemerintah dan seluruh pemangku kebijakan agar prinsip efisiensi tidak dijadikan alasan untuk memangkas anggaran yang menyentuh kebutuhan dasar rakyat.
“Kawan-kawan, efisiensi memang perlu. Kita semua setuju. Bahkan pemberosan harus dihentikan,” kata Aria Bima, dikutip pada Minggu (26/10/2025).
Namun, ia menegaskan bahwa ada batas moral dan konstitusional yang tidak boleh dilanggar dalam upaya efisiensi anggaran.
“Tetapi ada garis merah yang tidak boleh dilanggar. Jangan sampai peranan dasar rakyat dikorbankan atas nama efisiensi. Karena di balik angka-angka, ada wajah anak yang butuh sekolah,” ucapnya.
Menurutnya, efisiensi yang keliru justru dapat melahirkan ketimpangan baru dan menambah beban masyarakat kecil.
“Ada pasien yang menunggu obat. Ada petani dan warga yang berharap jalan di kisahnya tetap bisa dilalui. Maka, marilah kita merenungkan bersama,” ujarnya.
Politikus senior PDI Perjuangan itu juga mengajak seluruh pihak untuk meninjau kembali arah kebijakan pemangkasan anggaran agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesejahteraan rakyat.
“Apakah pemangkasan ini setuju strategis? Apakah pemangkasan ini sungguh efisien? Atau justru membuka risiko baru bagi daerah?” tegasnya.
Aria Bima menutup pesannya dengan penekanan moral bahwa sejarah tidak akan menilai hanya dari sisi administratif, tetapi dari ketulusan para pemimpin dalam melindungi rakyat kecil.
“Karena sejarah kelak tidak hanya menghitung seberapa rapih laporan keuangan kita, tetapi akan menilai seberapa tulus dan serius kita menjaga hak rakyat di agar rumput. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Merdeka,” pungkasnya.

















































































