Ikuti Kami

Aria Bima Minta Pemuda dari Berbagai Kalangan Memperkuat Moderasi Beragama

"Kemarin setelah dari Al Muayyad (pondok pesantren) waktu Ramadan, juga saya lakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan."

Aria Bima Minta Pemuda dari Berbagai Kalangan Memperkuat Moderasi Beragama
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Aria Bima di sosialisasi di Solo, Jawa Tengah, Selasa (20/5).

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Aria Bima meminta para pemuda dari berbagai kalangan memperkuat moderasi beragama. 

"Kemarin setelah dari Al Muayyad (pondok pesantren) waktu Ramadan, juga saya lakukan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan," katanya di sela sosialisasi di Solo, Jawa Tengah, Selasa (20/5).

Pada sosialisasi tersebut, pihaknya mengundang anak-anak muda dari Gereja Kristen Jawa dan Gereja Katolik untuk diberikan pemahaman soal Empat Pilar Kebangsaan. 

"Saya sampaikan terutama soal moderasi beragama. Dalam hal ini, umat beragama menjadi komponen yang selalu memberikan kekuatan pada aspek persatuan," katanya.

Dengan demikian, ia berharap tercipta kehidupan yang rukun, damai, dan tenteram.

"Itu sebagaimana pemahaman agama dan Pancasila itu nyambung, atau lebih tepatnya bagaimana pemahaman moderasi agama yang sudah menjadi tradisi di Kota Solo yang harus makin diperkuat oleh anak-anak muda," katanya. 

Pada kesempatan tersebut, ia juga menyinggung soal kebiasaan anak muda ketika berselancar di internet. Khususnya di media sosial, para oknum pemuda tidak jarang meninggalkan jejak komentar pada isu agama. 

"Generasi Z ketika di media sosial banyak narasi yang tidak memperkuat moderasi tapi mempertajam perbedaan agama, dan itu justru diperoleh dari dunia maya," katanya.

Ia mencontohkan soal mualaf yang seringkali difasilitasi oleh media sosial yang kemudian menjadikan warganet cenderung menjelek-jelekkan agama lain atau agama yang sebelumnya mereka peluk. 

"Ini membahayakan bagi persatuan dan kesatuan. Sekarang makin banyak konten yang tidak mau memoderasi agama tapi mempertajam perbedaan, hanya untuk engagement atau followers, kemudian jadi konten yang menarik," katanya. 

Terkait hal itu, ia mengajak para peserta sosialisasi untuk aktif dalam memberikan komentar dan kritik bahwa agamamu agamamu dan agamaku agamaku.

"Ini jadi pondasi dalam kehidupan sosial. Itu saya sampaikan di mana-mana," katanya.

Quote