Ikuti Kami

Aria Bima: Tantangan Bangsa Saat Ini Adalah Mengelola Negara Secara Mandiri

Menurutnya, fase awal kemerdekaan itu bisa disebut sebagai 'Masa Bayi Republik' yang penuh perjuangan dan dinamika.

Aria Bima: Tantangan Bangsa Saat Ini Adalah Mengelola Negara Secara Mandiri
Wakil Ketua Komisi ll DPR RI sekaligus Politisi PDI Perjuangan, Aria Bima.

Jakarta, Gesuri.id - Wakil Ketua Komisi ll DPR RI sekaligus Politisi PDI Perjuangan, Aria Bima, menegaskan periode 1945 hingga 1949 merupakan masa paling menentukan dalam sejarah bangsa. 

Menurutnya, fase awal kemerdekaan itu bisa disebut sebagai “Masa Bayi Republik” yang penuh perjuangan dan dinamika.

“Masa Bayi Republik antara tahun 1945 hingga 1949. Indonesia lahir di tengah gemuruh revolusi. Bayi Republik ini belum kenap belajar berjalan, sudah harus bertarung mempertahankan hidup,” kata Aria Bima, dikutip pada Senin (1/9/2025).

Ia menjelaskan, situasi pada masa itu sangat kompleks. Di satu sisi, bangsa Indonesia harus menghadapi agresi militer Belanda yang ingin kembali berkuasa, sementara di sisi lain konflik internal juga kerap muncul.

“Belanda ingin kembali menguasai. Sementara di dalam negeri pun tak jarang kita saling berselisih. Kabinet berganti cepat 9 kali hanya dalam 4 tahun,” jelasnya.

Aria menambahkan, sederet tokoh bangsa silih berganti memimpin kabinet di tengah situasi sulit. Diplomasi panjang pun dilakukan demi menjaga kedaulatan Republik.

“Dari Syahrir, Amir Syarifuddin hingga Hatta. Semua memimpin di tengah diplomasi yang melelahkan. Janjian Linggarjanti, Renville, Rumroyen hingga Konferensi Meja Buntar,” ungkapnya.

Menurutnya, puncak perjuangan diplomasi itu akhirnya terjadi pada 27 Desember 1949, ketika dunia mengakui kedaulatan Indonesia. 

Namun, setelah itu bangsa Indonesia masih harus menjalani transisi sebagai negara federal sebelum kembali menjadi negara kesatuan.

“Puncaknya 27 Desember 1949 saat dunia akhirnya mengakui kedaulatan kita. Sementara kita menjadi negara federal, sebelum kembali bersatu sebagai Republik Indonesia. 17 Agustus 1950,” ujarnya.

Ia menekankan, setelah melewati masa genting mempertahankan kemerdekaan, tantangan berikutnya bagi bangsa Indonesia adalah mengelola negara secara mandiri.

“Setelah melewati masa-masa genting mempertahankan kemerdekaan, bangsa ini pun harus belajar hal yang tak kalah sulit, mengatur rumah tangganya sendiri,” pungkasnya.

Quote