Ikuti Kami

Bamsoet Ngawur! Jangan Bawa Nama Presiden di Formula E

"Makin ngawur ini. Saya minta tak perlu membawa-bawa nama Presiden".

Bamsoet Ngawur! Jangan Bawa Nama Presiden di Formula E
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menegaskan rencana gelaran Formula E tidak perlu membawa-bawa nama Presiden Jokowi.

Baca: Marakknya KKN Secara Aktif Dilakukan Oleh Anies & Wakilnya

Untuk itu, menurut dia, langkah Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang mengeklaim penentu akhir lokasi balap mobil listrik itu lakukan berada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak bisa dibenarkan. 

Terlebih, lanjutnya, rencana gelaran FE saat ini memiliki berbagai masalah, diantaranya dugaan korupsi yang kini ditangani KPK.

"Makin ngawur ini. Saya minta tak perlu membawa-bawa nama Presiden," ujar Prasetyo dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (25/11).

Ia menduga, dalam penyelidikan KPK, berbagai bukti permulaan awal korupsi sudah dikantongi. Oleh sebab itu, pihaknya menegaskan akan terus mendukung KPK untuk menyelesaikan penyelidikan tersebut.

"Karena sudah ratusan miliar uang rakyat yang sudah disetorkan ini. BPK pun menyatakan itu menjadi temuan. Jadi saya kira harus objektif lah dalam persoalan ini," jelas dia.

Dia menekankan, upaya dari KPK sudah sejalan dengan dua fraksi PDI Perjuangan-PSI dan 33 anggotanya untuk melakukan hak interpelasi. "Ini menguatkan bahwa niat kami di DPRD menggulirkan hak interpelasi sungguh-sungguh untuk kepentingan publik. Bukan kepentingan politik," terang Politikus PDI Perjuangan itu.

Baca: Prasetyo Tolak Pengajuan Utang Anies Baswedan Rp 4 Triliun

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyebut ada lima lokasi alternatif bagi ajang balap mobil listrik Formula E (FE) Juni 2022 mendatang. Namun, Bamsoet mengeklaim, penentu akhir di mana balap mobil listrik itu lakukan, berada di tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Sirkuit atau lintasan Formula E tidak boleh berada di dua tempat. Saya larang, yang pertama adalah Monas, kedua GBK. Yang lain terserah. Kami hanya bisa menyampaikan lima opsi lintasan, selanjutnya untuk menentukan lokasi kami serahkan kepada Bapak Presiden," kata Bambang saat jumpa pers terkait Formula E di Kantor Blackstone, Jakarta Pusat, Rabu (24/11) malam. Dilansir dari republika.

Quote