Ikuti Kami

Bintang Pantau Penanganan Anak Korban Tragedi Kanjuruhan

Bintang menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Bintang Pantau Penanganan Anak Korban Tragedi Kanjuruhan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga.

Jakarta, Gesuri.id - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menyatakan pihaknya terus memantau penanganan terhadap korban anak dan perempuan dari tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Bintang menyatakan bahwa sudah ada penanganan yang baik terhadap para korban insiden yang terjadi selepas pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10).

Baca: Ganjar Instruksikan Gunakan Aspal Buton di Jateng

"Sudah ditangani dengan baik, dari kami terus memantau bagaimana korban anak dan perempuannya," kata Bintang kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/10).

Menteri PPPA juga menyatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak setempat untuk memastikan penanganan baik terhadap korban perempuan dan anak.

"Kami sudah ada pemantauan dan koordinasi dengan dinas pengampu perempuan dan anak. Alhamdulillah sekarang ini sudah penanganan yang sangat baik dilakukan Gubernur (Jawa Timur -red)," katanya.

Tragedi Kanjuruhan terjadi selepas kericuhan yang pecah selepas Arema kalah 2-3 dari Persebaya pada Sabtu (1/10) malam, di mana sejumlah suporter tuan rumah merangsek masuk ke dalam lapangan setelah pertandingan.

Petugas pengamanan melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain, ofisial tim, maupun perangkat pertandingan. Kepolisian bertindak jauh dengan melepaskan tembakan gas air mata.

Baca: Yadi Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Ciparay

Berdasarkan data dari pihak kepolisian, hingga Minggu (2/10) malam tercatat 125 orang meninggal dunia akibat insiden tersebut. Data Kementerian PPPA hingga Minggu (2/10 pagi menyatakan terdapat 17 anak berusia 12-17 tahun yang menjadi korban kejadian itu.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan turun memimpin tim investigasi yang dibentuk untuk mendalami peristiwa tersebut.

Sedangkan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menyatakan akan mendalami penerapan prosedur tetap terkait penggunaan gas air mata dalam insiden tersebut.

Quote