Ikuti Kami

BKKBN Siap Jadi Lembaga Pertama Pindah ke Ibu Kota Baru

Pemindahan Ibu Kota membantu program kependudukan agar tidak terjadi kesenjangan demografi antara provinsi di Indonesia Timur dan Barat.

BKKBN Siap Jadi Lembaga Pertama Pindah ke Ibu Kota Baru
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. Foto: bkkbn.go.id.

Jakarta, Gesuri.id - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) siap menjadi yang pertama pindah ke lokasi Ibu Kota Negara baru. 

Hal terserbut dikatakan oleh Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (27/8).

Baca: Ian Kasela Siap Maju di Pilkada Tangsel Tahun 2020

"Dengan demikian, BKKBN bisa lebih awal membantu mempercepat pola migrasi baru kependudukan di Indonesia," ujar Hasto.

Hasto mengatakan, BKKBN menyambut baik rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Menurutnya, hal tersebut sangat membantu program kependudukan agar tidak terjadi kesenjangan demografi antara provinsi di Indonesia Timur dan Barat.

Politisi PDI Perjuangan ini muturkan bahwa bonus demografi selain  dipengaruhi oleh kelahiran juga dipengaruhi oleh migrasi angkatan kerja. Karenanya, Hasto yakin jika Ibu Kota Negara pindah seperti yang direncanakan, akan ada migrasi angkatan kerja ke Indonesia Timur. 

"BKKBN siap segera memulai koordinasi dan melihat potensi serta kendala yang ada di lokasi Ibu Kota Negara baru. Supaya nantinya bisa menjadi bahan pembelajaran bagi kementerian dan lembaga yang lain," pungkasnya.

Baca: Jokowi Kritik Pembuatan Undang-Undang yang Bertele-tele

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo resmi mengumumkan ibu kota baru berada di Kalimantan. Dia mengatakan keputusan itu diambil setelah melalui kajian-kajian intensif selama tiga tahun terakhir ini.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi.

Quote