Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana, mengungkapkan bahwa problem mata pelajaran coding dan artificial intelligence (AI) yang tengah didorong pemerintah dihadapkan pada keterbatasan guru dan infrastruktur.
"Kan ahlinya itu enggak ada guru sebetulnya," kata Bonnie dalam rapat kerja Komisi X dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/8).
Baca: Ganjar Miliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie
Karena tidak ada guru yang ahli di bidang coding, maka guru yang tersedia kemudian dipekerjakan sebagai guru coding.
“Yang saya temukan misalnya, guru matematika diminta untuk bisa menjadi guru coding,” ujar Bonnie.
Guru yang diserahi tanggung jawab mengajar coding itu diikutkan program pelatihan namun pelatihan tersebut tidak memberinya keahlian.
“Diikutkan pelatihan seminggu tapi enggak diajarin skill, cuma diajarin regulasinya begini, programnya begitu, nah skill (keahlian)-nya enggak,” tambahnya.
Menurut Bonnie, hal itu baru persoalan guru yang mengajar di sekolah kota kabupaten dalam jangkauan jaringan internet.
Baca: Ganjar Tegaskan Negara Tak Boleh Kalah
Sementara itu, guru yang mengajar di radius sekitar 10 hingga 20 kilometer dari kota kabupaten juga dihadapkan dengan kesulitan jaringan internet.
Politikus PDI Perjuangan itu pun bertanya kepada Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengenai solusi pemerintah guna mengatasi persoalan tersebut.
“Bagaimana pihak Kemendikdasmen ini bisa mencari solusi sehingga apa yang diprogramkan pemerintah untuk pendidikan coding, kemudian AI, itu tidak seperti dipaksakan dengan keterbatasan sumber daya guru yang ada?” ujar Bonnie.
