Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana ragu dengan rencana pemerintahan Prabowo Subianto untuk menjadikan bahasa Portugis sebagai mata pelajaran baru dan bersifat wajib di sekolah.
Ia mengingatkan pemerintah agar memperhatikan kesiapan infrastruktur di sekolah.
Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
Politisi PDI Perjuangan berpendapat, keputusan menjadikan bahasa Portugis sebagai mata pelajaran wajib di sekolah akan menjadi beban baru bagi guru dan siswa.
"Lebih baik maksimalkan mutu pengajaran bahasa Inggris," kata Bonnie kepada Tempo.
Bonnie melanjutkan, pemerintah seharusnya mempertimbangkan bahasa yang digunakan dalam forum global jika mereka berkukuh ingin menambah mata pelajaran bahasa asing di sekolah.
Ia menilai bahasa Mandarin lebih tepat diajarkan di sekolah dengan mempertimbangkan jumlah pengguna bahasa itu secara global maupun relasi Tiongkong yang strategis di forum global.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
"Kalau pun betul ingin menjadikan bahasa Portugis sebagai mata pelajaran, harusnya bisa jadi mata pelajaran tak wajib. Artinya, siswa bisa memilih ikut atau tidak ikut dalam kelas bahasa Portugis," ujar Bonnie.
Sebelumnya Presiden Prabowo mengatakan akan memasukan bahasa Portugis sebagai mata pelajaran di sekolah. Prabowo akan memerintahkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti untuk merealisasikannya.

















































































