Ikuti Kami

Budiman Beberkan Alasan Megawati ke Korea Selatan

Kehadiran Megawati ke Korea Selatan karena diminta bantuan oleh Presiden Jokowi untuk membantu meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. 

Budiman Beberkan Alasan Megawati ke Korea Selatan
Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko.

Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengungkap tujuan dan strategi Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri menghadiri pelantikan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, Rabu (11/5). 

Menurut Budiman Sudjatmiko kehadiran Megawati ke Korea Selatan karena diminta bantuan oleh Presiden Jokowi untuk membantu meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. 

Hal itu dikatakan Budiman Sudjatmiko melalui akun twitternya  @budimandjatmiko, Kamis (12/5). 

Baca: Dari Seoul, Megawati Kembali ke Tanah Air

Budiman menjelaskan kedekatan Megawati dengan Kim Jong-un dan keakrabannya dengan Yoon Suk-yeol akan sangat membantu. 

"Bu Mega baik dgn Kim Jong-un (Pemimpin Korea Utara) & kini akrab dgn Yoon Suk-yeol (Presiden Korea Selatan)...Bu Mega bisa dimintai bantuan oleh Presiden @jokowi nih utk ngopi2 santai dgn Kim & Yoon guna meredakan ketegangan di Semenanjung Korea," jelas Budiman Sudjatmiko. 

Ia juga menjelaskan alasan Megawati yang diundang dalam pelantikan Yoon Suk-yeol sebagai Presiden Korea Selatan. 

Menurut Budiman Sudjatmiko, Yoon Suk-yeol tahu hubungan baik antara Megawati dengan Kim Jong-un.

"Tampaknya Yoon mau melanjutkan warisan Presiden Korsel yg digantikannya, Moon Jae-in, yg punya hubungan hangat dgn Kim Jong-un," sebut Budiman Sudjatmiko.

Tak hanya untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea, Budiman juga mengungkap peran Indonesia untuk perdamaian dunia. 

Megawati juga digadang membantu Pemerintahan Jokowi sebagai presidensi G20 dalam perdamaian dunia. 

Pemimpin-pemimpin Indonesia mesti menguasai tarian geopolitik.

"Indah sekaligus mematikan (jika kepeleset)..," kata Budiman Sudjatmiko.

"Dan salah 1 panggung tarian geopolitik sekarang ini nanti ada di Indonesia, KTT #G20, di mana Indonesia bukan cuma jadi tuan rumahnya tapi jadi koreografernya," ujarnya.

Baca: Megawati Akui Diinginkan Jadi Utusan Khusus ke Korea Utara

Untuk itu, pemerintah Jokowi mesti memobilisasi potensi tokoh-tokoh formal dan informal Indonesia untuk ikut menciptakan ketertiban dunia berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

"Mumpung dunia sdg dikocok ulang aturan2 mainnya o/ #Revolusi40, pandemi & perang," sebut mantan aktifis 98 ini.

"Nah jika Presiden Ukraina, Zelensky, diundang sbg pengamat KTT #G20, bu Mega bisa dimintai bantuan dgn ngajak dia ngopi2," lanjutnya.

Budiman mengatakan bahwa kedekatan Megawati dengan Ukraina, terkait dengan pidato Bung Karno dalam pada lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945. 

Dalam pidatonya Bung Karno menyebut-nyebut bendungan terbesar Ukraina di kota Dniper.

Quote