Ikuti Kami

Bupati Elisa: RSUD Agats Berkonstruksi Beton Tuntas Oktober

Pembangunan rumah sakit baru telah mencapai 90 persen, begitu pula dengan penyediaan fasilitas serta sarana prasarananya.

Bupati Elisa: RSUD Agats Berkonstruksi Beton Tuntas Oktober
Bupati Asmat Elisa Kambu saat meninjau RSUD baru di Agats, Selasa (27/9).

Asmat, Gesuri.id - Bupati Asmat Elisa Kambu menargetkan pada Oktober 2022 akan meresmikan bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agats yang baru.

Baca: Hasto Benarkan Kepentingan AS Picu Keretakan Mega-SBY

Selanjutnya, rumah sakit berkonsruksi beton tersebut akan beroperasional sekaligus memberikan pelayanan kepada masyarakat di sana.

Pembangunan rumah sakit baru telah mencapai 90 persen, begitu pula dengan penyediaan fasilitas serta sarana prasarananya.

Bupati Asmat, Elisa Kambu menyebut bahwa rumah sakit baru tersebut dibangun di atas lahan seluas 10 hektar. Pembangunan dilaksanakan secara bertahap sejak 2016. Rumah sakit tipe D ini dibangun dengan konstruksi beton, dan rencananya diresmikan pada Oktober 2022.

“Kita sudah siap untuk meresmikan RSUD yang baru, sekarang ini lagi pembenahan. Kita masih butuh waktu lagi kurang lebih empat minggu ke depan untuk peresmian. Targetnya Oktober, kalau tertunda sedikit mungkin November. Yang pasti tahun ini sudah operasional rumah sakit ini,” kata Elisa usai meninjau RSUD baru di Agats, Selasa (27/9).

Bupati Elisa juga menyebut pembangunan rumah sakit baru menelan anggaran hampir Rp300 miliar.

Dana pembangunan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Asmat, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), baik yang bersumber dari pemerintah provinsi maupun pusat.

“Memang mahal, kalau diakumulasi hampir Rp300 miliar. Kita akumulasi dari pembangunan, baik perumahan untuk pegawai dan fasilitas disediakan. Proyek mercusuar kedua setelah Bandara Ewer itu rumah sakit ini,” ujarnya.

“Itu (pembangunan rumah sakit baru) karena tuntutan, bukan karena keinginan. Kehadirannya yang lebih representatif ini untuk mengefektifkan pelayanan dan juga bisa memberikan rasa nyaman kepada pasien,” sambung Elisa.

Bupati Elisa menjelaskan, rumah sakit umum yang lama merupakan bekas Puskesmas Agats (sewaktu belum dimekarkan dari Kabupaten Merauke). Kondisi bangunan rumah sakit yang lama sudah tidak layak.

Selain itu, minimnya fasilitas pada rumah sakit lama menyebabkan banyak pasien yang dirujuk ke luar Asmat.

Baca: Proyek Saringan Sampah ala Anies, Tak Bisa Atasi Banjir!

“Kami cukup repot untuk merujuk pasien ke luar. Pasien dirujuk seperti ke Timika, Merauke, Jayapura bahkan di luar Papua itu biayanya cukup besar. Kita harapkan bahwa dengan rumah sakit yang representatif, kita tidak lagi merujuk ke luar,” ungkap dia.

Bupati Elisa menambahkan, rumah sakit baru tersebut merupakan salah satu bangunan yang dibangun dengan konstruksi beton. Ke depan, pemerintah daerah setempat akan membangun fasilitas lainnya seperti kantor bupati dengan konstruksi beton, sehingga lebih kuat dan tahan lama.

“Kebijakan kita membangun dengan konstruksi beton ini untuk mengurangi penggunaan kayu. Selama ini kita menggunakan kayu dari hutan untuk pembangunan. Agar hutan kembali terjaga, kita ubah konstruksi bangunan. Ini akan dilakukan bertahap sesuai kemampuan anggaran,” pungkasnya.

 

Kurator: Fransiska S.

Quote