Ikuti Kami

Bupati Jembrana Kutuk Keras Aksi Penurunan dan Pencoretan Merah Putih: “Ini Pelecehan Lambang Negara”

Bupati Hartawan menyampaikan pernyataan tegas terkait insiden penurunan dan pencoretan Bendera Merah Putih yang terjadi di wilayahnya

Bupati Jembrana Kutuk Keras Aksi Penurunan dan Pencoretan Merah Putih: “Ini Pelecehan Lambang Negara”
Bupati Jembrana bersama Kapolres & Dandim Jembrana Dalam Jumpa Pers pada Rabu (19/11) di Polres Jembrana (Dok. Ist)

Jembrana, Gesuri.id - Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan yang juga politisi PDI Perjuangan, menyampaikan pernyataan tegas terkait insiden penurunan dan pencoretan Bendera Merah Putih yang terjadi di wilayahnya (18/11).

Ia menyatakan penyesalan mendalam sekaligus mengecam keras tindakan yang dinilai sebagai pelecehan terhadap lambang kedaulatan negara. Dalam pernyataannya, Bupati Kembang Hartawan didampingi Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Sy Ghafur Thalib serta Kasat Pol PP dan Kaban Kesbangpol Jembrana menekankan pentingnya makna Bendera Merah Putih bagi bangsa Indonesia (19/11).

"Saya menyesalkan sekaligus juga mengecam tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab menurunkan bendera Merah Putih dan mencoret-coret. Bagi saya, bendera Merah Putih itu bukan sekadar kain, tapi adalah simbol kedaulatan, sejarah, juga perjuangan. Jadi ini adalah sesuatu yang menurut saya sudah melecehkan lambang negara," ujarnya.

Menyikapi insiden tersebut, Pemerintah Kabupaten Jembrana telah mengambil langkah koordinatif dengan aparat keamanan dan menyerahkan penanganan kasus ini sepenuhnya kepada pihak kepolisian. "Maka dari itu, kami pemerintah daerah berkoordinasi dengan Kapolres, Dandim, dan seluruh aparat untuk bisa membantu menyelesaikan persoalan ini. Kami serahkan sepenuhnya kepada Ibu Kapolres terhadap kasus ini," tegasnya.

Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Jembrana untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Ia memastikan bahwa seluruh aparat telah bekerja keras menangani kasus ini. "Saya juga berharap kepada masyarakat Jembrana, jangan terprovokasi, tetap tenang, karena semua persoalan ini kita sudah tangani bersama, dan dari pihak kepolisian sudah bekerja keras untuk itu," kata Bupati Kembang.

Sebagai tindak lanjut jangka panjang, Bupati Kembang berkomitmen untuk memperkuat kesadaran kebangsaan, khususnya di kalangan generasi muda Jembrana. "Ke depan tentu kita akan bersama-sama melakukan edukasi ke masyarakat, terutama generasi muda, untuk memahami, mengetahui bagaimana wawasan kebangsaan," jelasnya.

Terakhir, Ia menggarisbawahi Bendera Merah Putih sebagai simbol yang harus dijaga dan dihormati oleh semua warga negara. "Bendera Merah Putih itu simbol negara, lambang kedaulatan. Di situ simbol persatuan juga. Ada sejarah, ada nilai-nilai perjuangan. Jadi harus betul-betul sebagai generasi muda, penerus perjuangan ini, harus betul-betul kita pahami, kita hayati, dan tentu kita harus selalu kobarkan semangat perjuangan para pendiri bangsa kita," tutupnya.

Mengenai perkembangan penyelidikan, Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati menyatakan bahwa pihaknya telah mengantongi sejumlah petunjuk. "Sudah kita lakukan pendalaman terhadap petunjuk-petunjuk yang kita peroleh," ujar Kapolres, mengisyaratkan keseriusan pihak kepolisian dalam mengungkap pelaku di balik tindakan ini.

Sebelumnya, sebuah video viral di sosial media (sosmed) memperlihatkan aksi dua orang pria melakukan penurunan bendera Merah Putih dan pencoretan tiang serta bendera itu sendiri, pada Selasa malam (18/11/2025), di depan kantor Bupati Jembrana, Kecamatan Jembrana, Bali. 

Video itu menunjukan bahwa kejadian berlangsung sekitar pukul 23.00 Wita. Video viral yang berdurasi 32 detik itu menuai beragam komentar dari warganet. Banyak netizen yang mengecam keras aksi tersebut dan menuntut agar pihak kepolisian segera menangkap serta menghukum pelaku sesuai hukum yang berlaku. Pasalnya, aksi penurunan dan pencoretan bendera Merah Putih dianggap sebagai tindakan pelecehan terhadap lambang negara dan tindakan kriminal.

Quote