Ikuti Kami

DKI Stop Proyek ITF Sunter, Dwi Rio: Peralihan ke RDF Harus Dipertimbangkan

Dwi: Peralihan dari ITF menjadi RDF harus dipertimbangkan lagi secara kuat dan mendalam.

DKI Stop Proyek ITF Sunter, Dwi Rio: Peralihan ke RDF Harus Dipertimbangkan
Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PDI Perjuangan Dwi Rio Sambodo.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Dwi Rio Sambodo menilai peralihan ITF menjadi Refuse-derived fuel (RDF) perlu dipertimbangkan kembali secara mendalam, menyusul Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono yang telah menegaskan pihaknya tidak akan melanjutkan proyek pengelolaan sampah menjadi tenaga listrik, Itermediate Treatment Facility (ITF) Sunter. 

Baca: Sindiran Butet Soal Capres Hobi Menculik, Tidak Ada yang Mengarahkan

"Peralihan dari ITF menjadi RDF harus dipertimbangkan lagi secara kuat dan mendalam. Apakah itu sebagai jalan keluar karena tingginya pembiayaan ITF ataukah hanya sekedar ada menggantikan rencana peralihan dari ITF. Karena harus dijadikan dasar utama bahwa pengelolaan sampah di Jakarta sangat mendesak dengan dampak lintas aspek dan sektor," ujar Dwi Rio Sambodo, saat dihubungi, Selasa (27/6).

Rio mengatakan pembiayaan yang berkali lipat perlu menjadi bahan evaluasi menyeluruh. Sebab menurutnya, jika perencanaan matang dan tepat tidak akan terjadi kesalahan.

"Pembiayaan yang berlipat mencapai sekitar 10x lipat harus menjadi evaluasi yang utuh dan menyeluruh, khususnya dalam aspek perencanaannya. Jika perencanaannya matang dan tepat semestinya tidak terjadi hal seperti ini," tuturnya.

Akan tetapi, Rio menilai jika RDF diterapkan tahun ini dan ITF pada tahun berikutnya maka akan menjadi win win solution yang dapat diterima. Rio kembali mengingatkan agar pengambilan kebijakan dan tindakan dilakukan secara cermat.

Diketahui sebelumnya, Pj Gubernur Heru Budi Hartono menegaskan pihaknya tidak akan melanjutkan proyek pengelolaan sampah menjadi tenaga listrik, ITF Sunter. Ia mengatakan proyek tersebut terkendala biaya dan nilai investasi yang tinggi.

"(ITF tidak dilanjut) iya. Ya kita kan enggak sanggup ya," kata Heru pada wartawan saat meninjau Proyek RDF di Bantargebang, Jawa Barat, Selasa (27/6).

Baca: Ono Surono: PDI Perjuangan Jabar Siapkan 14 Ekor Sapi untuk Disembelih

Ia menjelaskan kendala itu muncul karena nilai investasi dan besaran Biaya Layanan Pengolahan Sampah (BLPS) ITF yang terlalu besar. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menghentikan proyek ITF dan memilih untuk membangun proyek RDF.

"Ya investasi bisa lebih dari Rp 5 triliun, terus Pemda DKI bukan tidak mau, bagus-bagus semua konsep-konsep itu bagus, ITF RDF bagus bagus, tapi sekali lagi Pemda DKI tidak mampu membayar tipping fee," ujarnya.

Quote