Ikuti Kami

DPRD Surabaya Dukung Kebijakan Pro Penyandang Disabilitas

DPRD Surabaya mendukung penuh upaya-upaya mewujudkan skema program ke penyandang disabilitas.

DPRD Surabaya Dukung Kebijakan Pro Penyandang Disabilitas
Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono (Cak Awi).

Surabaya, Gesuri.id - DPRD Kota Surabaya mendukung penuh kebijakan yang berkaitan dengan para penyandang disabilitas dalam mendapatkan hak hidup yang lebih layak dan bebas dari diskriminasi.

"Dalam ranah kebijakan, saya mendorong Pemkot Surabaya untuk terus melakukan terobosan kebijakan, agar terjadi kesetaraan kemampuan bagi semua warga, tanpa memandang keterbatasan fisik," ujar Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Senin (16/12).

Baca: Cak Awi Ajak Warga Kota Surabaya Jaga Kondusifitas

Hal itu disampaikannya dalam sebuah acara yang digelar Forum Relawan Difabel Indonesia (FORDIFA) dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional di Jalan Irian Barat, Surabaya, pada Minggu (16/12), yang juga dihadiri para penyandang disabilitas.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu menyatakan dukungan dirinya terhadap seluruh upaya perjuangan kaum difabel untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.

Ia mengajak semua masyarakat Surabaya untuk melawan hal-hal yang merintangi inklusi masyarakat dalam berbagai bentuk, mulai dari bias gender, perbedaan primordial, dan latar belakang keterbatasan fisik.

"DPRD Surabaya mendukung penuh upaya-upaya mewujudkan skema program ke penyandang disabilitas, yang melampaui hal-hal yang bersifat charity atau amal. Program ke depan sudah wajib berkonsep pemberdayaan, seperti beasiswa, pendidikan inklusi berkualitas, pelatihan, dan penguatan ekonomi," ujar Adi.

Tentu saja, lanjut dia, itu semua harus ditopang berbagai fasilitas publik yang ramah disabilitas, seperti trotoar, ruang terbuka hijau, rumah baca tuna netra, transportasi publik yang aksesibel bagi mereka, dan sebagainya.

Adi juga mendorong Pemkot Surabaya untuk terus mengembangkan sekolah inklusi, di mana Kota Pahlawan itu saat ini memiliki sekitar 100 sekolah inklusi.

"Idealnya, penyandang disabilitas harus berkembang dengan pengasuhan berbasis keluarga dan rehabilitasi berbasis masyarakat sehingga sekolah inklusi harus diperbanyak," ujarnya.

Dengan sekolah inklusi, lanjut dia, penyandang disabilitas lebih mudah mengakses pendidikan karena bisa sekolah di mana pun yang dekat dengan lokasi rumahnya. Di sekolah inklusi, penyandang disabilitas juga mempelajari mata pelajaran yang sama dan mengikuti kegiatan sekolah, tanpa diskriminasi.

"Dengan sekolah inklusi, kita bisa meningkatkan kualitas SDM sekaligus mengurangi potensi putus sekolah anak-anak penyandang disabilitas," ujarnya.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pihaknya terus mendorong kemandirian anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kota Surabaya, sebab, ia meyakini bahwa Tuhan itu adil dan tidak membeda-bedakan satu dan yang lainnya.

"Yang paling penting bagi anak-anak kita ini adalah bagaimana mereka bisa mandiri, makanya kita harus mengajarkan mereka mandiri," katanya.

Baca: Cak Awi Resmi Pimpin DPRD Kota Surabaya

Oleh karena itu, ia meminta kepada para guru dan kepala sekolah yang mengetahui ada ABK yang memiliki kelebihan khusus dan bakat khusus tapi tidak ada perawatannya, maka Risma meminta untuk segera dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan.

"Kalau ada anak-anak kita yang memiliki kelebihan khusus, misalkan melukis, tolong diadakan pameran, nanti kita undang pengusaha-pengusaha untuk bisa membeli lukisan-lukisan itu. Kalau ada anak yang suka masak dan butuh peralatannya, saya siap mencukupi. Kalau ada talenta yang lainnya, saya akan berusaha mencukupi supaya mereka bisa mandiri," katanya.

Quote