Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto mengungkapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan turut mengawasi pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
“Badan POM nantinya akan ikut mengawasi program MBG,” kata Edy saat melakukan kunjungan kerja bersama BPOM Semarang dalam rangka edukasi dan penyerapan aspirasi dari tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Pati.
Dalam acara yang digelar di Gedung PPNI Pati itu, Edy menjelaskan bahwa Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) telah berkomitmen melibatkan BPOM untuk mengawasi pelaksanaan program MBG.
BaCa: Ganjar Ingatkan Tak Boleh Ada Matahari Kembar
“Ini dilakukan agar makanannya sehat dan aman,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa ke depan, layanan BPOM di Pati akan diperkuat agar mampu menjangkau dan mengawasi seluruh dapur umum yang beroperasi dalam pelaksanaan program tersebut.
Selain itu, Edy turut memberikan pembinaan kepada para nakes agar lebih waspada dalam penggunaan obat-obatan, serta mengingatkan tentang bahaya resistensi obat.
Edy juga menyoroti banyaknya keluhan dari nakes yang telah bekerja sebagai tenaga honorer selama bertahun-tahun, bahkan ada yang telah mengabdi hingga puluhan tahun.
Ia menegaskan akan mendorong pihak-pihak terkait untuk memprioritaskan pengangkatan para nakes honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
“Saya akan mendorong pihak-pihak terkait, agar para nakes ini dapat segera menjadi ASN atau P3K,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPOM Semarang, Lintang Purbajaya, menyampaikan materi mengenai jenis-jenis obat yang dilarang tetapi masih ditemukan beredar di masyarakat.
Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, pelayanan pengawasan obat dan makanan oleh BPOM telah berjalan dengan baik.
“Badan POM nantinya akan ikut mengawasi program MBG,” kata Edy.
Dalam acara yang digelar di Gedung PPNI Pati itu, Edy menjelaskan bahwa Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) telah berkomitmen melibatkan BPOM untuk mengawasi pelaksanaan program MBG.
“Ini dilakukan agar makanannya sehat dan aman,” ucapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa ke depan, layanan BPOM di Pati akan diperkuat agar mampu menjangkau dan mengawasi seluruh dapur umum yang beroperasi dalam pelaksanaan program tersebut.
Selain itu, Edy turut memberikan pembinaan kepada para nakes agar lebih waspada dalam penggunaan obat-obatan, serta mengingatkan tentang bahaya resistensi obat.
BaCa: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres 2029
Edy juga menyoroti banyaknya keluhan dari nakes yang telah bekerja sebagai tenaga honorer selama bertahun-tahun, bahkan ada yang telah mengabdi hingga puluhan tahun.
Ia menegaskan akan mendorong pihak-pihak terkait untuk memprioritaskan pengangkatan para nakes honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
“Saya akan mendorong pihak-pihak terkait, agar para nakes ini dapat segera menjadi ASN atau P3K,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala BPOM Semarang, Lintang Purbajaya, menyampaikan materi mengenai jenis-jenis obat yang dilarang tetapi masih ditemukan beredar di masyarakat.
Ia juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, pelayanan pengawasan obat dan makanan oleh BPOM telah berjalan dengan baik.