Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, bertemu dengan warga Kecamatan Mulyorejo, Sukolilo, dan Tenggilis Mejoyo dalam rangkaian masa reses untuk menjaring aspirasi masyarakat.
Eri menggelar dialog bersama berbagai elemen masyarakat, mulai ketua RW, ketua RT, Karang Taruna, jamaah pengajian, komunitas perempuan, hingga para pelaku UMKM di Kecamatan Mulyorejo.
Andrian, anak muda dari Kecamatan Mulyorejo, menyampaikan usulan tentang pemberdayaan UMKM di kampungnya agar bisa semakin menyerap lapangan pekerjaan.
Baca: Ganjar Dukung Gubernur Luthfi Hidupkan Jogo Tonggo
”Banyak potensi UMKM, baik dari kalangan ibu-ibu maupun anak muda yang bisa dikembangkan,” kata mahasiswa salah satu kampus negeri di Surabaya tersebut.
Sementara Ainur Rosyidi, warga Tempurejo, menanyakan soal struktur APBD Kota Surabaya dan peruntukannya untuk pembangunan infrastruktur. ”Masyarakat berharap pembangunan infrastruktur bisa terus ditingkatkan,” ujarnya.
Eri Irawan mengatakan, dalam dialog dengan berbagai elemen masyarakat, setidaknya ada ada tiga kluster utama isu yang dibahas. Pertama, pembangunan infrastruktur di perkampungan termasuk penerangan jalan dan pengelolaan persampahan. Kedua, pendidikan dan kesehatan. Ketiga, pemberdayaan UMKM dan pembukaan lapangan kerja.
Memang soal pembangunan infrastruktur di perkampungan perlu terus didorong, baik itu terkait jalan maupun drainase. Kami mendapati banyak masukan terkait hal itu, dan akan kami kawal realisasinya. Termasuk ada juga aspirasi terkait perbaikan PJU seperti di kawasan Kalijudan, Mulyorejo,” jelas Eri.
Terkait pendidikan dan kesehatan, lanjut Eri, warga mengeluhkan layanan fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan yang belum sepenuhnya prima. ”Di lapangan warga masih dibuat bingung. Ada yang belum sembuh, tapi karena sudah opname tiga hari, tetap disuruh pulang,” ujarnya.
Adapun terkait pemberdayaan UMKM untuk membuka lapangan kerja, Eri Irawan mengatakan, warga ingin agar aset-aset Pemkot Surabaya yang belum produktif segera dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi warga. Eri berharap dinas-dinas pemanfaat aset harus bisa menerjemahkan visi Wali Kota Eri Cahyadi yang selama ini getol mengubah aset menganggur menjadi lahan usaha warga.
Baca: Ganjar Pranowo Ungkap Masyarakat Takut dengan Pajak
“Skema pemberdayaan bisa dilakukan dengan melibatkan komunitas dan perangkat kampung, di mana aset non-produktif bisa digunakan untuk kegiatan sosial yang berdimensi ekonomi. Salah satu aspirasi yang masuk adalah pemanfaatan aset untuk aktivitas ’gantangan burung’ komunitas kicau mania yang mampu menarik banyak orang datang dan melahirkan perputaran ekonomi dengan hadirnya UMKM di sekitar lokasi,” jelas Eri Irawan.
Eri Irawan menambahkan, DPRD juga terus berikhtiar memastikan alokasi untuk program pro-kerakyatan seperti pendidikan-kesehatan gratis, beasiswa, perbaikan rumah tidak layak huni, dan insentif para penggerak kampung seperti Kader Surabaya Hebat dan RT/RW bisa terus dialokasikan dalam jumlah yang memadai.
”Selain program kerakyatan, kami mendorong hadirnya program pembangunan yang mampu menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru yang mampu mendorong investasi seperti pembangunan infrastruktur strategis skala besar seperti JLLB, flyover Aloha, underpass Margorejo, pelebaran jalan Wiyung, dan pengembangan transportasi publik,” demikian Eri Irawan.