Jakarta, Gesuri.id - Ketua Komisi D DPRD DKI, Yuke Yurike meminta jajaran Pemprov DKI meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi banjir dan tanah longsor.
Mengingat, saat ini intensitas hujan mulai tinggi melanda wilayah Jakarta.
Yuke menilai, persoalan banjir bukan sekadar soal saluran air yang tersumbat, namun juga ancaman longsor di sejumlah titik rawan. Ia juga menyoroti kondisi pohon-pohon besar yang rawan tumbang saat hujan dan angin kencang.
Baca: Ganjar Pranowo Tekankan Pentingnya Kritik
"Jika perlu lakukan penopingan. Pohon-pohon besar harus jadi perhatian Dinas Pertamanan," ujar Yuke dalam keterangan persnya, Sabtu (1/11).
Yuke menekankan pentingnya mitigasi bencana untuk menekan jumlah warga terdampak banjir. Menurutnya, proses evakuasi kerap memakan waktu karena kondisi banjir biasanya datang mendadak.
"Koordinasi lintas instansi sejauh ini cukup baik. Tapi mitigasi tetap penting agar penanganan lebih cepat," ucap Legislator asal Dapil DKI Jakarta 8 itu.
Soroti Debit Air dari Hulu
Yuke juga mengingatkan soal potensi meningkatnya debit air dari kawasan hulu saat puncak musim hujan. Karena itu, ia meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) mempercepat pengerukan kali, pengecekan saluran, turap, tanggul hingga jembatan.
"Antisipasi harus sejak awal. Jangan sampai Pemprov tidak siap menghadapi dampak musim hujan akhir tahun ini," ujarnya.
Ia juga meminta edukasi kepada warga soal tidak membuang sampah sembarangan yang membuat saluran air tersumbat. Hal ini menurutnya penting agar semua pihak terlibat aktif dalam menghadapi kompleksitas banjir.
Penanganan Harus Tuntas.
Baca: Ganjar Ingatkan Pemerintah Program Prioritas dengan Skala Masif
Menurut Yuke, penyelesaian banjir harus dilakukan secara komprehensif, bukan parsial. Ia mencontohkan penanganan Sungai Ciliwung dan 12 sungai lainnya di Jakarta.
"Kalau hanya parsial, banjir tetap akan muncul. Dibutuhkan anggaran besar dan komitmen berkelanjutan antar-gubernur," ucap politisi PDIP itu.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengklaim penanganan banjir di Jakarta lebih cepat dibanding daerah sekitar. "Kalau dibandingkan dengan daerah sekitar, Jakarta lebih cepat penanganannya," kata Pramono, Kamis (30/10/2025).
Pramono mengakui genangan tetap terjadi, namun ia memastikan seluruh pompa air sudah siaga. "Saya sudah minta semua pompa disiagakan, ada sekitar 600 pompa yang dipersiapkan," ujarnya.

















































































