Ikuti Kami

Fraksi PDI Perjuangan Tegaskan Tolak Pajak Pendidikan

Sofyan meminta Nadiem untuk melobi ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) guna membatalkan wacana pajak ini.

Fraksi PDI Perjuangan Tegaskan Tolak Pajak Pendidikan
Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan. Foto: Gesuri.id/ Elva Nurrul Prastiwi.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan menyatakan, Kelompok Fraksi (Poksi) PDI Perjuangan Komisi X menegaskan menolak wacana penerapan pajak di bidang pendidikan. 

Poksi PDI Perjuangan juga meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim untuk melobi ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) guna membatalkan wacana pajak ini.

"Kami meminta pada mas menteri melakukan hubungan lobi pada Kemenkeu, Bappenas khususnya pada Kemenkeu, bahwa kami Fraksi PDI Perjuangan menolak kalau pendidikan dikenakan pajak pertambahan nilai," ujar Sofyan dalam Rapat Kerja Komisi X dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nadiem Makarim, Selasa, 15 Juni 2021. 

Baca: Megawati Adalah Simbol Kedigdayaan Perempuan Masa Kini

Disisi lain, Sofyan menegaskan PDI Perjuangan mendukung penuh keinginan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) untuk mendapatkan anggaran sebesar Rp93,2 triliun dalam RAPBN 2022. 

Sedangkan kenyataannya, saat ini dalam RAPBN 2022, Kemendikbudristek hanya mendapat Rp 73,1 triliun.

Sehingga Kemendikbud sedang memperjuangkan untuk memperoleh tambahan anggaran Rp20 Triliun dalam RAPBN 2022. 

“Kami, baik dari Poksi  PDI Perjuangan di Komisi X, maupun Poksi PDI Perjuangan di Banggar mendukung penuh Kemendikbud Ristek meraih anggaran tambahan Rp20 Triliun itu," ujar Sofyan.

Sofyan pun mendorong Mendikbud, untuk mampu menghadapi berbagai persoalan yang ada. Poksi PDI Perjuangan, lanjut Sofyan, sangat mengerti dengan situasi yang dihadapi Mendikbud beserta jajarannya.

Baca: Politik Soekarno Untuk Persatuan & Kepentingan Nasional

Selama menjadi Anggota Komisi X DPR RI, Sofyan mengungkapkan, anggaran terbesar diturunkan pada masa ini. Situasi pandemi COVID-19 pun terjadi satu tahun terakhir, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Sofyan berharap, ilmu dan pengalaman yang dimiliki Mendikbud, yakni mencetak lapangan kerja luas melalui Go-Jek, bisa diterapkan dalam kapasitas nya sebagai Mendikbud Ristek saat ini.

"Sehingga nanti menghasilkan bukan hanya generasi siap pakai, tapi juga pencetak lapangan kerja yan luas," ujar Sofyan.

Quote