Jakarta, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan, Guntur Romli, menyinggung kembali ucapan Noel beberapa tahun lalu yang mengusulkan hukuman mati bagi pejabat yang terbukti korupsi.
Seperti diketahui KPK menangkap Wamenaker Immanuel Ebenezer alias Noel terkait dugaan pemerasan sertifikasi K3, kasus yang kini menuai sorotan karena bertolak belakang dengan ucapannya soal hukuman mati bagi koruptor.
“Dahulu Noel lantang bilang siap dihukum mati kalau korupsi. Sekarang setelah dia sendiri terjerat, apakah masih berani konsisten dengan ucapannya?” ujar Guntur, Jumat (22/8).
Baca: Ganjar Pranowo Belum Pastikan Maju Pada Pilpres
Menurut Guntur, kasus ini murni tanggung jawab pribadi Noel dan tidak ada kaitannya dengan kebijakan pemerintah. Ia menilai tindakan Noel justru mencederai komitmen Presiden Prabowo Subianto yang berulang kali menegaskan sikap antikorupsi.
“Noel tidak sedang mewakili pemerintah. Tindakan itu pengkhianatan terhadap tekad Presiden Prabowo,” katanya.
Pernyataan yang dimaksud Guntur mengacu pada sikap Noel saat masih menjabat ketua relawan pada 2020. Saat itu, Noel mendorong Presiden Joko Widodo memilih menteri dengan integritas tinggi, bahkan mengusulkan agar calon menteri menandatangani pakta siap dihukum mati jika korupsi.
Baca: Ganjar Nilai Ada Upaya Presiden Prabowo Rangkul PDI Perjuangan
Ia juga sempat menyebut nama Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai contoh figur bersih yang layak menjadi teladan.
Kini, Noel justru terseret kasus dugaan pemerasan sertifikasi K3. KPK mengamankan sedikitnya 10 orang dalam OTT yang dilakukan pada Rabu (20/8/2025) malam.
Dari operasi itu, penyidik juga menyita 22 kendaraan mewah, termasuk Nissan GTR, BMW, Hyundai Palisade, Mitsubishi Pajero Sport, Jeep, hingga motor sport Ducati.
