Ikuti Kami

Guntur Soroti Pentingnya Proyek Jembatan Martadipura 2 Masuk Prioritas RPJMD Kaltim 2025–2029

Ia menyoroti pentingnya kelanjutan proyek Jembatan Martadipura 2 yang berada di Kecamatan Kota Bangun.

Guntur Soroti Pentingnya Proyek Jembatan Martadipura 2 Masuk Prioritas RPJMD Kaltim 2025–2029
Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) dari daerah pemilihan (dapil) Kutai Kartanegara, Guntur.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) dari daerah pemilihan (dapil) Kutai Kartanegara, Guntur, baru-baru ini menyalurkan aspirasinya dalam forum Musrenbang Provinsi yang berlangsung pada Senin (5/5) di Pendopo Odah Etam, Komplek Kantor Gubernur, jalan Gajah Mada, Samarinda.

Ia menyoroti pentingnya kelanjutan proyek Jembatan Martadipura 2 yang berada di Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara. Proyek ini dinilai Guntur sebagai pengungkit utama pertumbuhan ekonomi kerakyatan di wilayah hulu Kutai Kartanegara hingga ke Kutai Barat.

“Yang ingin saya sampaikan di sini adalah bagaimana kita bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan di daerah,” kata Guntur.

Berbicara dalam forum perencanaan yang dihadiri jajaran Pemerintah Provinsi Kaltim, Bappenas, dan perwakilan kabupaten/kota, politikus PDI Perjuangan itu menyampaikan keprihatinannya terhadap stagnasi proyek infrastruktur di daerah tersebut, yang sejatinya telah dirancang sejak era almarhum Bupati Kutai Kartanegara, Syaukani Hasan Rais.

“Jembatan Martadipura 2 seharusnya menjadi pintu masuk ke Kota Bangun Seberang, Muara Wis, Muara Muntai hingga Kutai Barat. Tapi sampai saat ini belum sepenuhnya terealisasi. Padahal ini proyek strategis,” ucapnya.

Menurut Guntur, rencana besar itu menyasar 2 tujuan utama, yakni membuka konektivitas baru antara Kutai Kartanegara dan Kutai Barat, serta akan mempercepat perputaran ekonomi kerakyatan di wilayah pedalaman.

Pria kelahiran 1973 itu meyakini, jika proyek ini dilanjutkan, maka jalur dari Kutai Barat ke Kutai Kartanegara akan menjadi lebih pendek dan efisien.

“Kalau akses itu tembus, pendekat dari Kutai Barat ke Kutai Kartanegara jauh lebih dekat. Masyarakat tidak perlu lagi memutar lewat Samboja atau jalur tengah. Ini kan bisa menghemat waktu dan biaya distribusi,” tuturnya.

Selain dari sisi konektivitas, Guntur juga turut menekankan bahwa infrastruktur ini akan berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat di sepanjang jalur tersebut.

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa potensi ekonomi berbasis rakyat, seperti sektor perikanan, pertanian, serta usaha mikro dan kecil (UMK), sangat besar di daerah tersebut.

“Kiri kanan jalan itu penuh potensi, di sana ada tambak ikan, sawah, kebun, dan UMK. Kalau infrastruktur dibuka, aktivitas ekonomi akan meningkat. Hasil panen dan produksi bisa cepat sampai ke pasar. Itu artinya pendapatan rakyat juga naik,” jelasnya.

Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud bersama Wakil Gubernur Seno Aji disarankan Guntur, agar bisa segera meninjau lokasi dan menjadikan proyek Martadipura 2 sebagai program prioritas dalam RPJMD 2025–2029.

Guntur juga berharap adanya koordinasi lintas daerah antara Kutai Kartanegara dan Kutai Barat untuk mempercepat penyusunan teknis dan anggaran.

“Jangan sampai proyek ini mangkrak atau hilang dari prioritas. Ini bukan cuma proyek Kutai Kartanegara atau Kutai Barat, tapi menyangkut konektivitas dan ekonomi regional Kaltim secara luas,” tegasnya.

Harapannya, keberlanjutan proyek ini menjadi bagian dari upaya pemerataan pembangunan di Kaltim, terutama di tengah meningkatnya perhatian pusat terhadap kawasan sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Wilayah pedalaman seperti Muara Wis dan sekitarnya perlu disupport lewat konektivitas yang andal. Dan Jembatan Martadipura 2 adalah kuncinya,” pungkasnya.

Quote