Ikuti Kami

Hasto Wardoyo Pastikan Mas Jos Tak Hanya Jargon

Pihaknya pun sangat mengapresiasi kreativitas warga yang mampu memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk untuk penghijauan lingkungan.

Hasto Wardoyo Pastikan Mas Jos Tak Hanya Jargon
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo.

Jakarta, Gesuri.id - Pemerintah Kota Yogyakarta terus menunjukkan keseriusannya dalam menggalakkan program Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas Jos), sebuah gerakan bersama untuk membangun kesadaran warga dalam mengelola sampah dari sumbernya.

Keseriusan Pemkot Yogya untuk program ini tak main-main. Hal ini dibuktikan dengan turun langsungnya Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo ke lapangan untuk memantau pelaksanaannya progam ini. Kali ini Hasto memantau di dua wilayah kemantren, yakni Pakualaman dan Kraton, Senin (8/9).

Kehadiran Wali Kota di tengah masyarakat bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk nyata komitmen Pemkot untuk memastikan program Mas Jos benar-benar berjalan efektif.

Baca: Ganjar Amini Pernyataan Puan Soal Nama Sekjen PDI Perjuangan

Di Pakualaman orang nomor satu di Kota Yogyakarta ini meninjau berbagai titik yang telah menjalankan pemilahan dan pengolahan sampah, hingga kelompok masyarakat yang aktif mengolah sampah organik menjadi kompos.

Pihaknya pun sangat mengapresiasi kreativitas warga yang mampu memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk untuk penghijauan lingkungan.

"Alhamdulilah di Kemantren Pakualaman program ini sudah jalan dengan baik," ujarnya.

Tak hanya meninjau, Wali Kota juga memberi arahan teknis kepada Mantri Pamong Praja, Lurah, dan kader lingkungan untuk memastikan program Mas Jos tidak berhenti di tataran sosialisasi semata, melainkan benar-benar menjadi gerakan bersama yang berkelanjutan.

“Saya ingin memastikan bahwa Mas Jos tidak hanya menjadi jargon, tapi benar-benar hidup di tengah masyarakat. Setiap RT, RW, kelurahan, dan kemantren harus menjadi garda depan. Dengan cara ini, kita bukan hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan nyaman,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Hasto menyampaikan bahwa masalah sampah merupakan persoalan bersama yang tidak bisa ditanggung pemerintah saja. Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat sangat menentukan keberhasilan gerakan Mas Jos.

“Sampah adalah tanggung jawab kita bersama. Pemerintah hadir memfasilitasi, tetapi yang terpenting adalah kesadaran dan konsistensi masyarakat untuk memilah, mengolah, dan mengurangi sampah dari rumah masing-masing. Inilah semangat yang kita dorong melalui program Mas Jos,” ungkap Hasto.

Menutup kunjungannya, Hasto menegaskan bahwa ia bersama jajaran Pemkot akan terus memantau langsung di lapangan, sekaligus memastikan program Mas Jos berjalan di seluruh kemantren secara merata.

“Sore ini saya turun di Pakualaman dan Kraton, besok akan kami lanjutkan di wilayah lain. Saya ingin melihat langsung, bukan hanya laporan di atas kertas. Saya percaya dengan semangat gotong royong, Jogja bisa menjadi contoh kota yang mandiri dalam mengelola sampah,” pungkas Hasto.

Baca: Ganjar Harap Kepemimpinan Gibran Bisa Teruji 

Sementara itu Mantri Pamong Praja Pakualaman, Saptohadi mengatakan bahwa seluruh warga di Pakualaman telah menjalankan program Mas Jos. Ini terbukti dengan turunnya volume sampah diwilayah tersebut.

"Sampah yang semula 6 ton perhari, kini turun dengan signifikan menjadi 2,6 ton perhari," ujarnya.

Hal yang sama dikatakan Mantri Pamong Praja Kraton, Sumargandi, ia menyebut untuk memaksimalkan pengolahan sampah mandiri diwilayahnya ia memaksimalkan peran bank sampah.

"Di Kemantren Kraton terdapat kurang lebih 43 bank sampah aktif yang dikelola langsung oleh masyarakat. Keberadaan bank sampah ini mampu mengurangi permasalahan sampah secara signifikan," ujarnya.

Quote