Ikuti Kami

Heru Tak Miliki Wakil, Gembong Sarankan Hal Ini

Gembong menilai keberadaan Deputi Gubernur ini penting untuk diisi kembali mengingat Heru saat ini memimpin Jakarta seorang diri.

Heru Tak Miliki Wakil, Gembong Sarankan Hal Ini
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, mengatakan saat ini Heru Budi Hartono memimpin Jakarta tanpa dibantu seorang wakil.

Menurut dia, dengan pengisian kekosongan jabatan di empat deputi ini, maka tugas Heru Budi Hartono dalam memimpin Jakarta bisa terbantukan.

“Karena Pak Pj nggak punya wakil, kalau nggak ada wakil kepontang-panting juga kan. Supaya bisa bagi-bagi tugas, supaya perlu diisi deputi empat-empatnya,” kata Gembong di Jakarta, Kamis (26/10).

Baca: Gembong Minta Jam Operasional Posko Pengaduan Diperpanjang

Gembong menilai keberadaan Deputi Gubernur ini penting untuk diisi kembali mengingat Heru Budi Hartono saat ini memimpin Jakarta seorang diri.

Adapun terkait dengan mekanisme pengisian, Gembong yakin Heru Budi Hartono sudah paham cara melakukannya.

Tetapi, kata dia, ada dua pilihan yang dapat dilakukan, yakni menempatkan kembali pejabat deputi gubernur yang sebelumnya atau melakukan open biding. Itu semua, menurut dia, sepenuhnya menjadi hak Heru Budi Hartono.

“Saya pikir Pak Heru sudah paham terkait pengisian itu. Apakah tetap menggunakan yang kemarin atau tes ulang, itu sepenuhnya (hak) Pak Heru,” tuturnya.

Namun, yang pasti, kata dia, Deputi Gubernur merupakan Eselon I yang penetapannya harus mendapatkan surat keputusan presiden, sehingga dalam hal ini, gubernur hanya bisa mengajukan.

Baca: Dhito Ingatkan Bahaya Radikalisme dan Polarisasi

“Karena kan deputi (adalah) kewenangan presiden. Itu kan SK presiden karena eselon satu. Gubernur hanya mengusulkan,” ujarnya.

Lebih jauh, Gembong juga mengatakan bahwa Heru Budi Hartono boleh saja dibantu oleh Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Tetapi dia mengingatkan jangan sampai Heru Budi merekruit TGUPP terlalu banyak karena dinilai tidak bakal efektif.

“Seandainya ada pun jangan banyak-banyak kan gitu itu saran dari F-PDI Perjuangan. Kalaupun ada jangan banyak-banyak. Kalau banyak banyak itu nggak kerja, arisan,” ucapnya.

Quote