Ikuti Kami

Ini Kata Ganjar Soal Tak Hadirnya Anies di Acara Silaturahmi

Boleh saja memberikan kritik, tapi sebaiknya mendinginkan suasana.

Ini Kata Ganjar Soal Tak Hadirnya Anies di Acara Silaturahmi
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Hotel Grand Paragon, Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Kamis (16/5).

Jakarta, Gesuri.id - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan absennya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat silaturahmi para kepala daerah di kompleks Istana Bogor. Menurut Ganjar, Anies tengah menghadiri agenda pemprov.

"Kemarin kita tanya, 'Mas Anies nggak datang kenapa?' Lagi perayaan WTP katanya. Kita positif-positif ajalah. Memang sih saya lihat di medsos belum ada yang jelasin, ini tak jelasin (Ini saya jelaskan). Kemarin katanya lagi perayaan WTP. Nggak apa-apa," ujar Ganjar di Hotel Grand Paragon, Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Kamis (16/5).

Absennya Anies dalam pertemuan tersebut sempat mendapat kritik dari Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief. Menurut Ganjar, boleh saja memberikan kritik, tapi sebaiknya mendinginkan suasana.

"Ya ngritik ya boleh. Wong hadir itu juga dimarahi, nggak hadir dimarahi, gimana? Kan memang lagi pola relasi sosial kita agak terganggu dengan pilpres ini. Maka ketika nuansanya itu menegangkan, kita itu mendinginkan," ucap Ganjar.

Ganjar lalu berkelakar bahwa pertemuan tersebut dihadiri mereka yang 'mengklaim' sebagai kelompok muda. Dikatakan Ganjar, inti pertemuan tersebut adalah untuk membuat suasana positif dan damai di Indonesia.

"Ini lagi kita bahas rencana kita sepakat untuk pertemuan-pertemuan berikutnya dan kita mau berkeliling ke tempat-tempat di Indonesia, untuk membikin damai republik untuk bangkit lagi. Dan kita sepakat mulai hari ini kalau kita nulis di medsos masing-masing, tone-nya harus positif dan bersemangat. Intinya itu," jelasnya.

Ganjar juga menjelaskan posisi Direktur Eksekutif Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Direktur Eksekutif Wahid Institute Yenny Wahid sebagai representasi tokoh muda. Ia berharap setelah ini kepedulian tak hanya ditunjukkan oleh kaum muda.

"Dia (AHY dan Yenny) representasi dari yang kita ngeklaim muda itu lho. Ini kan tokoh muda. Dan dua-duanya ketika kita bercanda, Mbak Yenny juga ngomong gini, 'Tapi kan saya bukan kepala daerah.' (Dijawab) 'Tapi kan kalian berdua anak presiden,' ha-ha-ha...," canda Ganjar.

"Nggak, kita biar wacananya lebih lengkap. Kita berharap juga pasca ini lebih banyak lagi kawan-kawan yang peduli yang terlebih tidak diukur dengan usia lagi. Kita hanya men-trigger di awal saja. Kita foto aja kemarin ya relatif seneng kok masyarakat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Ganjar menyampaikan akan ada rencana pertemuan kembali bersama para tokoh muda dan mengundang tokoh lain. Namun ia belum menjelaskan siapa saja tokoh yang akan diundang dalam pertemuan berikutnya.

"Belum, belum (nama tokoh lain). Siapa tahu kalau ini responsnya baik. Ini kan ada yang nyinyir, Mas Anies nggak datang dinyinyirin. Jangan, wong dia aja nggak bisa kok. Pak Ilham Habibie kan mau datang, nggak bisa juga. Ini kalau kita buka, insyaallah datang semua. Pokoknya yang kita masih punya pikiran-pikiran kita baik, bisa meredam, menjaga emosi, pasti mau," tandasnya.

Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief membela sikap politik Komandan Kogasma PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pasca-pemilu. Di sisi lain, Andi Arief menyentil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Andi mengatakan AHY berani mengambil risiko di-bully lantaran berani mengajak semua pihak kembali kepada kebenaran. Menurutnya, Anies Baswedan sebagai tokoh seharusnya juga bertindak seperti AHY.

"Untuk menyadarkan orang banyak memang butuh risiko bagi tokoh politik seperti AHY yang berani melakukan sesuatu. Seharusnya @aniesbaswedan kawan saya juga jangan diam dan bertahan pada main aman. Ada yang mengganggu akal sehat namun diam, di mana kemanusiaan kita?" ucap Andi Arief.

Quote