Ikuti Kami

Ipuk Terus Berkeliling Pantau RS Rujukan 

Ipuk berterima kasih yang mendalam kepada semua pengelola rumah sakit dan para tenaga kesehatan yang terus berjuang menangani COVID-19.

Ipuk Terus Berkeliling Pantau RS Rujukan 
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.

Banyuwangi, Gesuri.id - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas kembali berkeliling rumah sakit rujukan memantau langsung penanganan pasien COVID-19 dan melihat kapasitas ruang ICU dan isolasi, SDM tenaga kesehatan, sarana alat kesehatan.

"Saya sangat berterima kasih karena semua RS dan tenaga kesehatan terus berikhtiar, tidak menyerah meski kami tahu sangat susah kondisinya di situasi saat ini," kata Ipuk saat berkunung ke RSUD Genteng Banyuwangi.

Ia menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pengelola rumah sakit dan para tenaga kesehatan yang terus berjuang menangani COVID-19, di tengah berbagai tantangan.

Baca: Ipuk-Sugirah Resmikan Pembangunan Jalan ke Pulau Merah

Menurut dia, ketersediaan tenaga kesehatan menjadi tantangan karena saat ini sebagian nakes juga terpapar COVID-19 dan masih harus menjalankan isolasi. Pemkab Banyuwangi pun akan merekrut relawan tenaga kesehatan untuk ditugaskan membantu penanganan di rumah sakit.

"RSUD Blambangan telah membuka pendaftaran relawan, mulai dari dokter, bidan, petugas oksigen, hingga juru rawat jenazah. Total ada 53 relawan yang direkrut RSUD Blambangan. Rencananya, RSUD Genteng juga segera melakukan hal yang sama. Kami juga akan atur skema bagaimana memfasilitasi kebutuhan tenaga medis di RS rujukan COVID-19 lainnya," papar Ipuk.

Bupati Ipuk kembali mengingatkan warga untuk terus disiplin pada penegakan protokol kesehatan.

"Saat ini petugas tenaga kesehatan terbatas, kapasitas RS juga terbatas. Keterisian tempat tidur di Banyuwangi sudah 80 persen. Mari sayangi diri sendiri dan keluarga dengan taat protokol kesehatan. Bukan untuk siapapun, tapi untuk warga dan keluarganya sendiri," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur RSUD Genteng, dr. Rudi Hartawan mengatakan di rumah sakit yang dikelolanya masih ada ruangan di lantai dua dan siap tambah minimal 12 tempat tidur.

"Namun, kendalanya memang ada di tenaga kesehatan, kami kekurangan. Kami butuh tambahan 19 tenaga kesehatan," katanya.

Kata Rudi, saat ini tingkat keterisian tempat tidur (BOR/bed occupancy rate) di RSUD Genteng 75 persen. "Kami siapkan tambahan tempat tidur sesuai instruksi Ibu Bupati," ucapnya.

Baca: Ipuk Optimistis PPKM Darurat Bisa Tekan Laju Pandemi

Sementara Direktur RS AL Huda, dr. Indiati mengatakan juga kekurangan tenaga kesehatan. Menurut dia, sebenarnya bisa mengoptimalkan ruangan yang ada menjadi 103 tempat tidur, namun terkendala masalah nakes yang siap merawat.

"Kami sudah menyiapkan akan menambah kapasitas di ICU dan isolasi tapi kami butuh tambahan tenaga medis," tuturnya.

Tantangan ketersediaan tenaga kesehatan juga dialami RS Graha Medika. Ketersediaan tenaga kesehatan menjadi kebutuhan rumah sakit rujukan saat ini.

"Selain itu juga terkendala biaya operasional yang belum turun dari Kementerian Kesehatan," kata Direktur RS Graha Medika, dr. Yesi Kurnia Daliyanti.

Quote