Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi I DPR RI, Itet Tridjajati Sumarijanto menanggapi pelaksanaan kebijakan Analog Switch-Off (ASO) oleh Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Televisi Republik Indonesia (TVRI) .
ASO adalah suatu proses konversi teknologi penyiaran televisi analog menjadi televisi digital.
Itet mempertanyakan, apakah TVRI sudah melakukan komparasi, khususnya terkait konten acara sebelum melakukan migrasi ke TV Digital.
Baca: Itet Pertanyakan Pengawasan Konversi ke TV Digital
Itet mempertanyakan hal itu dikala Rapat Kerja (Raker) dan Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Menteri Kominfo dan Dirut LPP TVRI, baru-baru ini.
"Komparasi ini penting, sebab kebanyakan kalangan milenial saat ini tidak menonton TVRI," ujar Itet.
Itet pun mempertanyakan apakah TVRI melakukan riset atau survey tentang konten yang disukai oleh kalangan milenial.
Politisi PDI Perjuangan itu mengakui, siaran TVRI memang masih diminati oleh kalangan tua. Tapi untuk generasi Milenial kebawah, tidak terlalu berminat menonton TVRI.
"Mungkin inti siaran TVRI bagus, tapi cara penyampaiannya yang harus dipikirkan lagi, agar menarik bagi kaum Milenial. Ini penting, apalagi TVRI anggaran nya akan naik" ujar Itet.
Baca: DPR RI Akan Perhatikan Berbagai Aspek & Dimensi
Seperti diketahui, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate merencanakan kebijakan Analog Switch-Off ini dilakukan maksimal 2 November 2022.
Dari total 225 wilayah layanan siaran di Indonesia, sebanyak 112 wilayah akan disiapkan pembangunan infrastruktur multipleksing (MUX) untuk mendukung migrasi penyiaran digital.
Penyelenggaraan MUX tersebut dilakukan oleh Lembaga Penyiaran LPP TVRI dan Lembaga Penyiaran Swasta yang ditetapkan oleh Kementerian Kominfo.