Ikuti Kami

Jusup Ginting: Banyak Kasus Kebakaran, Pemko Medan Harus Tambah Armada Damkar dan Perbaiki Hidran Air

Hanya 20 armada Damkar yang standby dipergunakan dan dari 77 hidrant air hanya 4 hidrant air yang aktif.

Jusup Ginting: Banyak Kasus Kebakaran, Pemko Medan Harus Tambah Armada Damkar dan Perbaiki Hidran Air
Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PDI Perjuangan, Jusup Ginting, menyayangkan kondisi armada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Kota Medan yang dinilai banyak tidak layak serta jumlahnya masih minim.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Kota Medan dari Fraksi PDI Perjuangan, Jusup Ginting, menyayangkan kondisi armada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Kota Medan yang dinilai banyak tidak layak serta jumlahnya masih minim.

“Banyak kasus kebakaran yang tidak dapat terselesaikan dengan baik, apalagi dari keterangan Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran tadi menyebutkan hanya 20 armada Damkar yang standby dipergunakan dan dari 77 hidrant air hanya 4 hidrant air yang aktif,” kata Jusup Ginting, Senin (11/8/2025).

Menurut legislator asal dapil 5 Kota Medan ini, tugas Damkar menyangkut harkat dan nyawa orang banyak. 

Ia pun meminta agar Dinas PKP melakukan harmonisasi program dan menjalin kerja sama dengan DPRD, sehingga kebutuhan sarana dan prasarana Damkar dapat terpenuhi.

Sementara itu, Sekretaris Dinas PKP Kota Medan, M. Mendrova, mengakui kekurangan armada serta tidak berfungsinya sebagian besar hidran menjadi kendala saat memadamkan kebakaran.

Dia menjelaskan, dari total enam UPT dan satu Mako (Kantor PKP Kota Medan), hanya ada 20 unit armada aktif. Jumlah ini masih jauh dari cukup mengingat luas wilayah dan jumlah penduduk Kota Medan.

Mirisnya, kata Mendrova, seluruh hidran air yang ada bukan milik Pemko Medan melainkan milik PDAM Tirtanadi, sehingga pemerintah kota tidak memiliki kewenangan untuk merawat atau memperbaikinya.

Mendrova juga menuturkan pengalaman saat kebakaran di Kelurahan Sei Mati, di mana pasokan air kurang memadai. 

“Untuk 1 unit armada damkar memakan waktu 30 menit saat melakukan pengisian air dari salah satu hidrant air. Hal itu dikarenakan lemahnya sistem pengisian air ke mobil damkar,” ucapnya.

“Akibatnya, kami mencari air berdasarkan prioritas terdekat. Sementara untuk cadangan air kami hanya menyediakan tandon air 30 sampai 40 ton yang diletakkan di pos damkar,” sambung Mendrova.

Ia berharap pada tahun 2025 Pemko Medan dapat menambah satu unit armada damkar penyiram air serta mobil damkar dengan 100 anak tangga yang dapat digunakan untuk menjangkau gedung-gedung tinggi saat terjadi kebakaran.

Quote