Depok, Gesuri.id - Politisi PDI Perjuangan Hermanto mengkritisi kebijakan Wali Kota Depok Mohammad Idris yang ingin menjadikan kota yang religius tak terbukti.
Hermanto menyebut, jargon Depok kota religius yang digaungkan, hanya lah slogan saja. Sebab, tidak satupun sekolah madrasah yang terbangun sejak kepemimpinan walikota Mohammad Idris.
Baca: Pradi-Afifah Siap Mudahkan Jalur Bagi Siswa Berprestasi
“Kita (Depok) dikatakan kota religius, nyatanya madrasah-madrasah tidak ada. Bagaimana bisa dikatakan kota religius,” katanya seusai menghadiri deklarasi relawan Sohib Bang Pradi di wilayah Meruyung, Limo, Depok, Sabtu (7/11).
Disisi lain, Hermanto mempertanyakan sejumlah bangunan apartemen maupun sejenisnya yang dijadikan tempat transaksi narkoba. Bahkan, juga menjadi tempat prostitusi.
“Jadi, jangan sampai pembangunan-pembangunan apartemen atau segala macam, nyatanya disitu tempat sarang narkoba. Ada juga beberapa yang menjadi tempat prostitusi.”
“Kita semua tau lah itu. Nah, nilai religius kita (kota Depok) itu dimana,” tegasnya.
Karena itu Hermanto mengatakan, calon Wali dan Wakil Wali Kota Depok yang diusung oleh partainya itu telah berkomitmen untuk mewujudkan Depok menjadi kota relegius.
Baca: Waras Tegaskan Pilkada Depok Momen Perubahan
Selain itu, pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia juga akan mewujudkan Depok menjadi kota yang modern dan berbudaya.
“Itulah alasannya kenapa program kita (Pradi-Afifah) menjadi program unggulan. Dan akan kita buktikan tuntutan dari masyarakat (menjadikan Depok kota religius),” pungkasnya.