Jakarta, Gesuri.id – Fenomena ‘lautan’ sampah di Teluk Jakarta yang belakangan ini, seperti menegaskan: persoalan sampah di Ibukota sudah sangat meresahkan.
Hal tersebut juga menjadi perhatian serius Anggota Komisi IV DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan Rahmad Handoyo.
“Ini masalah serius, persoalan sampah jangan dianggap sepele. Karena onggokan plastik itu cukup berbahaya. Tidak hanya meracuni biota laut, merusak terumbu karang tapi pada gilirannya sampah itu juga akan berdampak bagi kehidupan manusia,” kata Rahmad, kepada Gesuri di Jakarta (20/3).
Rahmad Handoyo mengatakan, munculnya genangan sampah yang nyaris menutupi garis pantai dibagian utara Jakarta itu, merupakan bukti nyata bahwa penanganan sampah di Jabodetabek, khususnya di Jakarta, belum dilakukan secara maksimal.
“Lha, onggokan sampah itu kian menumpuk bukan akibat badai besar atawa air pasang kan? Tapi hal itu terjadi karena kinerja instansi terkait dalam mengelola manejemen sampah memang belum maksimal,” katanya.
Politisi muda asal Boyolali, Jawa Tengah ini menambahkan, jika pemerintah provinsi DKI Jakarta memang serius ingin menjadikan Jakarta jadi kota bersih, tertib dan nyaman, masalah sampah harus ditangani secara serius.
“Masalah sampah tidak terlalu sulit untuk ditangani. Saya kira jika pemerintah provinsi sedikit lebih peduli, membenahi persoalan dari hulu, persoalan sampah di Ibukota tidak kan sampai menghebohkan seperti saat ini," ujar Rahmad .
Ia juga mengatakan bahwa sampah yang menumpuk di Teluk Jakarta adalah limbah domestik rumah tangga. Sampah-sampah plastik seperti bekas pembungkus makanan, bekas sachet sampo, alat pembersih itu awalnya dibuang sembarangan oleh warga ibukota ke kali dan seterusnya terbawa aliran sungai, hingga akhirnya sampah tersebut menumpuk di Teluk Jakarta.
“Nah, seandainya pemerintah provinsi DKI Jakarta rajin membersihkan sungai-sungai yang ada di Ibukota, tentu saja pantai di teluk Jakarta tidak akan dipenuhi sampah seperti saat ini,” kata Rahmad.
Seperti diketahui, Teluk Jakarta merupakan muara aliran 13 sungai yang melintas dikawasan Bogor dan sekitarnya.Karena itu, jika pengelolaan sampah tidak baik, maka sampah yang hanyut dari 13 kali tersebut akan menumpuk di Teluk Jakarta.
Rahmad Handoyo meyakini, jika kali/sungai di Jakarta dijaga kebersihannya, maka warga pun akan merasa enggan membuang sampah sembarangan.
“Salah satu cara untuk mengedukasi warga agar tidak membuang sampah sembarangan, ya tentunya dengan menjaga kebersihan sungai,” kata Rahmad.
Masih menurut Rahmad Handoyo, sepanjang persoalan sampah ini tidak tertangani di bagian hulu maka sampah akan terus menumpuk di Teluk Jakarta.
“Hari ini tumpukan sampah itu bisa dikorek dan dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA). Tapi jika ‘kiriman’ sampah lewat sungai tak bisa dihentikan, maka persoalan sampah Teluk Jakarta akan terus jadi polemik,” katanya. (YAN)