Ikuti Kami

Karolin Ajak Warga Bersatu Untuk Membangun Kabupaten Landak

Karolin bukan sekadar pejabat daerah. Ia adalah simbol regenerasi kepemimpinan lokal di Kalimantan Barat.

Karolin Ajak Warga Bersatu Untuk Membangun Kabupaten Landak
Bupati Landak, Karolin Margret Natasa.

Jakarta, Gesuri.id - Bupati Landak, Karolin Margret Natasa mengungkapkan peringatan hari jadi bukan sekadar rutinitas tahunan. 

Karolin melihatnya sebagai momentum refleksi atas perjalanan panjang Landak sejak berdiri pada 1999, sekaligus penegasan arah masa depan kabupaten yang ia pimpin.

"Hari jadi ini harus menjadi titik kebangkitan bagi seluruh masyarakat Landak untuk lebih mandiri, maju, dan sejahtera,” ujarnya dalam amanat upacara.

Baca: Mas JOS Targetkan Reduksi 60 Ton Sampah per Hari

Kalimat itu mencerminkan pandangan Karolin tentang kepemimpinan: membangun daerah dengan visi jangka panjang, tanpa kehilangan akar budaya dan nilai lokal.

Karolin bukan sekadar pejabat daerah. Ia adalah simbol regenerasi kepemimpinan lokal di Kalimantan Barat. Perempuan pertama yang memimpin Kabupaten Landak dan salah satu figur muda yang paling menonjol dalam panggung politik provinsi ini.

Lahir dari keluarga yang mengabdikan hidupnya untuk masyarakat, Karolin tumbuh dengan nilai-nilai pelayanan publik. Jejak politiknya dimulai sejak di bangku kuliah kedokteran Universitas Indonesia. 

Setelah meniti karier di legislatif nasional, ia kembali ke kampung halaman dan memenangkan hati masyarakat Landak pada Pilkada 2017.

Bagi Karolin, pulang ke Landak bukan langkah mundur, tapi sebuah panggilan hati. Ia ingin menjadikan daerah ini sebagai contoh bagaimana kekuatan lokal bisa bertemu dengan semangat modernisasi.

“Saya percaya kemajuan harus dibangun dari desa dan kabupaten, dari masyarakat yang tahu arah dan potensi dirinya sendiri,” katanya suatu waktu. 

Baca: Hari Yulianto Tegaskan Keadilan Sosial Dimulai dari Diri Sendiri

Karolin menegaskan bahwa investasi terpenting Landak bukan pada proyek fisik, melainkan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Ia menyadari, tanpa manusia yang terdidik dan sehat, Landak tidak akan bisa menatap masa depan.

Tahun 2024, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Landak masih berada di angka 69,13, di bawah rata-rata provinsi. Angka itu menjadi tantangan tersendiri baginya.

“Kita tidak boleh puas hanya dengan membangun jalan dan gedung. Kita harus membangun generasi, agar Landak punya masa depan yang kuat,” tegasnya.

Quote