Ikuti Kami

Kementerian PUPR Siap Serap Hasil Karet Petani

Karet dari petani untuk digunakan sebagai bahan campuran untuk aspal karet, yang dinilai lebih unggul dibanding aspal konvensional.

Kementerian PUPR Siap Serap Hasil Karet Petani
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Jakarta, Gesuri.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap untuk membeli dan menyerap hasil karet dari petani untuk digunakan sebagai bahan campuran untuk aspal karet, yang dinilai lebih unggul dibanding aspal konvensional.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan selain memiliki keunggulan dibandingkan aspal kovensional, penggunaan aspal karet akan membantu penyerapan karet rakyat yang saat ini harganya rendah sebesar Rp 6.000/kg.

Baca: Anggota DPRD Brebes Soroti Penanganan Jalan Rusak

"Saat ini jumlah yang akan diserap dan harganya masih dihitung oleh Ditjen Bina Marga," kata Basuki di Jakarta, Kamis (29/11).

Selain itu, ujar dia, penggunaan aspal karet untuk pengaspalan jalan sudah dilakukan Kementerian PUPR di beberapa lokasi termasuk di Provinsi Sumsel.

Kelebihan campuran aspal karet alam yakni meningkatkan kualitas perkerasan aspal dalam hal usia layanan dan ketahanan terhadap alur.

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2018-2019, Kementerian PUPR melaksanakan preservasi Jalan Muara Beliti-Tebing Tinggi-Lahat sepanjang 125 Km dengan anggaran sebesar Rp30,55 miliar.

Dari total panjang tersebut, terdapat 5,3 Km yang menggunakan aspal karet dengan ketebalan 4 cm.

Sebelumnya ujicoba penggunaan aspal karet telah dilakukan pada pelapisan ulang jalan di Lido, Sukabumi, Jawa Barat dengan kandungan karet alam sebesar 7 persen.

Dalam satu ton campuran beraspal panas dapat dimanfaatkan kurang lebih sebanyak 4,2 kilogram karet alam.

Indonesia merupakan salah satu produsen karet alam terbesar di dunia. Setiap tahun produksi karet alam Indonesia mencapai 3,2 juta ton, dan 0,6 juta ton diantaranya dimanfaatkan industri dalam negeri, sementara 2,4 juta ton lainnya di ekspor ke mancanegara.

Akibat menurunnya kondisi ekonomi dunia, permintaan ekspor karet alam dalam negeri menurun cukup signifikan sehingga harga karet alam jatuh dan yang membuat para petani karet merugi.

Baca: Legislator Harap Jalur Temanggung Berfungsi Optimal

Untuk menghadapi permasalahan tersebut, pemerintah mengeluarkan kebijakan nasional pemanfaatan karet alam oleh berbagai sektor, termasuk salah satunya pemanfaatan karet alam dalam pembangunan infrastruktur PUPR agar harga karet kembali membaik.

Sebelumnya, Wakil Komisi IV DPR RI Daniel Johan menyatakan pihaknya akan terus mendorong pemerintah pusat untuk memberlakukan kebijakan mengenai aplikasi karet untuk campuran aspal pada setiap pembuatan jalan di Indonesia.

Quote