Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri, dari Dapil Jawa Barat 8, beberapa waktu lalu melakukan kunjungan kerja ke peternakan ayam broiler modern milik Mas Heri, Kepala Desa Sumur Kondang, Kecamatan Karangwangi, Kabupaten Cirebon.
Dikutip dari IG rokhmindahuriif, Jum'at (26/9), peternakan ini mencatat kapasitas produksi hingga 200.000 ekor ayam pedaging dan disebut-sebut sebagai salah satu yang terbesar di Jawa Barat, dengan potensi omzet mencapai Rp1 miliar per bulan.
Dalam pemaparannya, Mas Heri menjelaskan bahwa peternakan miliknya menerapkan sistem konveyor modern ala Thailand yang mampu mengurangi kandungan amonia, meningkatkan efisiensi. Limbah kotoran ayam diolah menjadi pupuk organik dan gas, menciptakan siklus produksi yang ramah lingkungan.
Peternakan ini tengah membangun kandang baru senilai Rp12 miliar, bekerja sama dengan perusahaan pakan ternak seperti Jepfa dan Kompan. Proyek ini ditargetkan mampu menekan angka kematian ayam, meningkatkan kualitas pupuk, dan memperluas serapan tenaga kerja bagi masyarakat lokal.
“Peternakan ini bekerja sama dengan perusahaan pakan seperti Jepfa dan Kompan. Saat ini kami sedang membangun kandang baru senilai Rp12 miliar untuk memperbaiki kualitas lingkungan kandang dan mengurangi angka kematian ayam,” jelas Mas Heri.
Mas Heri juga mengusulkan agar model bisnis ini diadopsi oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan desa secara mandiri dan pemberdayaan ekonomi desa.
Namun di balik sukses tersebut, ia mengeluhkan tantangan serius berupa permainan harga oleh perusahaan pakan besar yang kerap merugikan peternak mandiri, terutama menjelang hari raya. “Harga pakan melonjak tidak masuk akal, padahal harga jual ayam tidak naik sebanding. Ini memberatkan,” ujarnya.
Selain isu peternakan, Mas Heri turut menyoroti proyek embung dari BBWS yang mangkrak sejak 2019. Embung tersebut gagal menampung air secara optimal dan tak memberikan manfaat untuk irigasi atau pengendalian banjir, padahal berpotensi besar untuk mencegah banjir dan mengairi lahan pertanian warga di sekitar.
Rokhmin Dahuri menyambut baik aspirasi tersebut dan menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan nasib peternak lokal serta percepatan pembangunan infrastruktur desa di Senayan.
“Ini adalah contoh nyata inovasi desa yang harus didukung. Tapi negara juga wajib hadir agar tidak dibiarkan berjuang sendiri,” tegas Rektor Universitas UMMI Bogor itu.