Ikuti Kami

Paul Mei Anton Minta Peternak Atasi Limbah Babi di Kelurahan Bantan

Paul yang juga Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Medan itu menegaskan pentingnya kesadaran peternak dalam mengelola limbah. 

Paul Mei Anton Minta Peternak Atasi Limbah Babi di Kelurahan Bantan
Anggota DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPRD Medan, Paul Mei Anton Simanjuntak, menyahuti keluhan warga Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, yang terganggu dengan bau menyengat akibat limbah kotoran babi yang mencemari lingkungan sekitar.

“Saya harap limbah kotoran babi itu disalurkan ke septic tank. Agar baunya tidak mencemari lingkungan dan mengganggu warga lainnya karena baunya,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Medan itu saat menghadiri Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) VIII Tahun 2025 tentang Perda No. 5 Tahun 2015 mengenai Penanggulangan Kemiskinan di Jalan Pukat Banting I, Sabtu (23/8/2025).

Paul yang juga Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Medan itu menegaskan pentingnya kesadaran peternak dalam mengelola limbah. 

Menurutnya, parit yang tidak berfungsi akibat ditutup sekat oleh sejumlah warga, menyebabkan aliran air bercampur kotoran babi meluber ke rumah-rumah ketika hujan turun. Kondisi tersebut menimbulkan pencemaran udara dan mengganggu kenyamanan warga sekitar.

Untuk itu, ia menyarankan agar para peternak membentuk kelompok bersama dan membangun septic tank komunal guna menampung limbah. 

“Hal ini perlu demi kelanjutan usaha. Dan pasti untuk mendukung perekonomian keluarga. Jadi kita juga harus menjaga kebersihan lingkungan dan kenyamanan bagi warga sekitar,” ungkapnya.

Sebelumnya, warga Kelurahan Bantan memang telah menyampaikan keluhan kepada Paul saat menghadiri kegiatan Sosper. Mereka mengaku resah karena parit di sepanjang pinggir rel kereta api tidak berfungsi. 

“Parit di sepanjang rel kereta api tidak berfungsi karena ada beberapa warga menutup dengan sekat-sekat. Jadi, kalau turun hujan, air meluber masuk rumah warga bercampur limbah kotoran ternak babi,” kata seorang warga.

Warga juga mengakui bahwa banyak di antara mereka yang berternak babi untuk menopang perekonomian keluarga. Namun, limbah ternak tersebut langsung dialirkan ke parit yang kini kondisinya tertutup dan tersumbat, sehingga memperparah pencemaran lingkungan di kawasan itu.

Quote