Lamongan, Gesuri.id – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lamongan yang juga Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPC PDI Perjuangan Lamongan, Erna Sujarwati, menyatakan penolakan terhadap keikutsertaan atlet Israel dalam ajang World Artistic Gymnastics Championships 2025 adalah wujud nyata komitmen ideologis PDI Perjuangan terhadap prinsip anti-imperialisme dan pembelaan terhadap bangsa tertindas.
Menurut Erna, Indonesia memiliki sejarah panjang dalam menolak segala bentuk penjajahan. Karena itu, sikap tegas terhadap Israel adalah bagian dari warisan perjuangan pendiri bangsa, terutama ajaran Bung Karno tentang perdamaian dunia dan kemerdekaan sebagai hak segala bangsa.
“Kita ini bangsa yang pernah dijajah, kita tahu rasanya ditindas. Maka, ketika Israel masih menjajah Palestina, kita wajib menolak segala bentuk partisipasinya di Indonesia,” ujar Erna.
Ia menegaskan, penolakan terhadap atlet Israel bukanlah tindakan diskriminatif, tetapi bentuk penegakan konstitusi yang sejalan dengan Pembukaan UUD 1945. “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan. Ini bukan sekadar hafal teksnya, tapi kita harus tegakkan nilai-nilainya,” katanya.
Erna juga mengingatkan pentingnya memperkuat pemahaman ideologi anti-penjajahan di kalangan generasi muda agar tidak terjebak pada pragmatisme politik global. Menurutnya, bangsa Indonesia harus tetap teguh dalam prinsip kemanusiaan dan solidaritas internasional.
“Generasi muda harus paham, sikap menolak penjajahan bukan soal agama atau politik semata, tapi soal kemanusiaan universal. Palestina adalah simbol perjuangan melawan penindasan,” tegasnya.
Dengan sikap tersebut, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Lamongan mendukung penuh langkah partai dan pemerintah untuk tetap konsisten membela kemerdekaan Palestina dan menolak normalisasi hubungan dengan Israel selama penjajahan masih berlangsung.
“Ini adalah wujud nyata semangat gotong royong global — berdiri bersama bangsa yang tertindas, seperti dulu dunia berdiri bersama Indonesia saat berjuang merdeka,” tutup Erna.
