Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi ll DPR RI yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun, menyoroti pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang ingin memperluas penanaman kelapa sawit di wilayah Papua sebagaimana disampaikan dalam arahan kepada para gubernur se-Papua di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/12) lalu.
"Dia menyampaikan di Aceh, bahwa masyarakat Aceh harus menjaga alam kan. Jadi kita maknai perintah menjaga alam itu ya, termasuk jangan merusak alam hutan untuk tanam kepala sawit itu," kata Komar, dikutip Sabtu (20/12).
Komar menilai pernyataan tersebut berbeda dengan sikap Prabowo sebelumnya saat mengunjungi korban banjir di Desa Sukajadi, Karang Baru, Aceh Tamiang, Jumat (12/12), dimana Presiden meminta masyarakat menjaga alam dan tidak menebang pohon sembarangan.
Menurutnya, menjaga alam juga berarti tidak merusak hutan dengan perluasan perkebunan sawit.
Ia juga menegaskan bahwa fungsi kelapa sawit tidak bisa menggantikan peran pohon hutan lainnya. Kondisi tersebut, menurutnya, telah terbukti menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir dan longsor di wilayah Sumatra.
"Dan kalau kita lihat peristiwa di Sumatra, itu kan salah satu, baik Aceh maupun di Sumatra Utara, salah satu penyebab kan yang menggundul-gundul hutan itu kan," ucapnya.
Komar yang juga menjabat Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan Partai mengimbau para kepala daerah dari PDI Perjuangan agar bersikap sangat hati-hati terhadap proyek-proyek investasi di Papua. Ia menilai potensi keuntungan investasi tidak sebanding dengan risiko kerusakan lingkungan yang dapat berdampak langsung pada masyarakat Papua.
"Karena rakyat Papua ini sudah sedikit. Sudah sedikit, jadi jangan sampai tidak merawat alam, akhirnya alam juga mengorbankan mereka sendiri," ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa kekuasaan politik bersifat sementara, namun dampak kebijakan yang keliru dapat dirasakan dalam jangka panjang oleh bangsa dan negara.
"Kekuasaan presiden, kekuasaan kepala daerah itu juga dibatasi oleh undang-undang kan, 5-10 tahun. Tapi kalau membuat kebijakan yang salah, itu bisa berdampak yang kerusakan yang mendalam bagi bangsa dan negara ini yang panjang, jangka panjang," ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mendorong penanaman kelapa sawit di wilayah Papua. Usulan tersebut disampaikan dalam arahannya kepada para kepala daerah se-Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/12).
Selain sawit, Prabowo juga mengusulkan penanaman tebu dan singkong yang dapat diolah menjadi etanol. Ia menargetkan dalam lima tahun masa kepemimpinannya, seluruh daerah di Indonesia mampu mencapai swasembada pangan dan swasembada energi.
"Dan juga nanti kita berharap di daerah Papua pun harus ditanam kelapa sawit supaya bisa menghasilkan juga BBM dari kelapa sawit," pungkasnya.

















































































