Jakarta, Gesuri.id - Sejumlah ASN di lingkungan pemda DIY yang segera memasuki masa purna tugas diharapkan bisa tunaikan masa pengabdian dengan selamat. Setelah pensiun, diharapkan pensiunan terus memberikan teladan ke masyarakat.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas pengabdian ASN pemda DIY yang bekerja melayani publik sesuai tupoksi dan tanggung jawabnya.
Baca: Ganjar Tegaskan Pemuda Harus Benar-benar Siap
"Matur nuwun atas pengabdian bapak dan ibu ASN yang bekerja mengabdi melayani masyarakat. Semoga hingga akhir mass pensiun, bisa selamat, selalu sehat dan bahagia," kata Eko Suwanto, Ketua Komisi A DPRD DIY dari Fraksi PDI Perjuangan, Senin, 15/9/2025.
Saat berbicara untuk pembekalan bagi ASN pemda DIY yang telah masuk MPP (masa persiapan pensiun) di kantor Badan Kepegawaian Daerah DIY, Eko Suwanto memberikan apresiasi program pembekalan untuk ASN jelang masa pensiun. Di tahun 2025 sesuai data BKD ada 589 pegawai yang pensiun dan pada 2026 nanti ada 517 pegawai negeri yang masuk usia pensiun.
Disebutkan, hal yang baik langkah pemda DIY lewat BKD serius berikan pembekalan bagi ASN yang akan pensiun dengan materi pembekalan keistimewaan DIY, Pancasila dan Wawasan Kebangsaan dan materi ketrampilan.
Pemda DIY, dinilai cukup serius lewat BKD dalam upaya peningkatan kompetensi pegawai, baik sejak masa rekrutmen calon ASN sampai saat hendak pensiun. Kalau untuk calon ASN ada latsar bagi CPNS yang dilaksanakan saat pertimbangan teknis pengajuan NIK sebagai langkah peningkatan kompetensi pegawai.
Baca: Ganjar Amini Pernyataan Puan Soal Nama Sekjen PDI Perjuangan
"Guna tingkatkan kompetensi, ada alokasi anggaran pendidikan dan beasiswa untuk pegawai DI, tahun ini master ada 15, doktor ada 3 lalu tahun tahun depan 20 master dan doktoral ada 3. Harapan nya ada integritas, kompetensi ASN DIY lebih berkualitas dan punya kerjasama bagus.
"Jadi ASN DIY itu. enaknya stabilitas politik tinggi dengan penetapan gubernur dan wakil gubernur, tidak ada beban birokrasi. Kepala dinas tidak repot bantu. Birokrasi bekerja berkesinambungan, hanya memang kita catat beberapa kali KPK masuk Yogyakarta, ada kasus Mandala Kridha misal, ini harus jadi refleksi, wujudkan birokrasi bersih, birokrasi yang mengutamakan pelayanan publik," kata Eko Suwanto