Ikuti Kami

Koster Minta Bantuan Pemerintah Pusat Untuk Atasi Dampak Banjir di Pulau Dewata

Koster memulai rangkaian pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan Imigrasi, Yuzril Izha Mahendra.

Koster Minta Bantuan Pemerintah Pusat Untuk Atasi Dampak Banjir di Pulau Dewata

Jakarta, Gesuri.id - Lima hari pasca bencana banjir yang melanda Bali, Gubernur Bali Wayan Koster bergerak cepat ke Jakarta untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat.

Agenda kunjungan tersebut difokuskan pada penanganan dampak banjir sekaligus upaya normalisasi sungai serta optimalisasi Pungutan Wisatawan Asing (PWA).

Senin 15 September 2025, Koster memulai rangkaian pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan Imigrasi, Yuzril Izha Mahendra.

Baca: Armuji Tolak Eksekusi Gaya Premanisme

Koster menyampaikan permohonan dukungan terkait optimalisasi PWA melalui Imigrasi. Menko Yuzril merespons positif dan menyatakan akan menindaklanjuti dengan menggelar rapat koordinasi bersama seluruh pihak terkait di lingkungan Imigrasi.

“Kami ke Jakarta untuk meminta dukungan optimalisasi Pungutan Wisatawan Asing. Menko sangat mendukung dan akan menggelar Rakor tindak lanjut dengan Imigrasi,” ujar Koster, Selasa (16/9/2025).

Pada siang harinya, Koster melanjutkan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno di ruang kerja Menko PMK. Pertemuan ini membahas dukungan anggaran untuk normalisasi sejumlah sungai utama di Bali, termasuk Tukad Badung dan Tukad Unda, pasca banjir.

Baca: DPRD Dorong Pemkot Bogor Tuntaskan PR Perda Pesantren

“Pertemuan dengan Menko PMK membahas bantuan anggaran untuk normalisasi sungai. Beliau menyambut baik dan siap merancang program pencegahan agar risiko banjir dapat diminimalkan ke depan,” ungkap Koster.

Sepanjang agenda kunjungan, Koster menunjukkan komitmennya dalam menangani pasca bencana. Warga menyaksikan langsung kepedulian gubernur yang tak kenal lelah membantu korban banjir sejak Rabu 10 September 2025, mulai pagi hingga malam hari, termasuk turun bersama tim gabungan untuk penanganan darurat di lapangan.

“Kami ingin memastikan bahwa penanganan pasca bencana berjalan optimal, pariwisata Bali tetap berkelanjutan, dan tradisi serta kearifan lokal tetap terjaga,” pungkas Koster.

Quote