Ikuti Kami

Lahir Tahun 1961, Jokowi: Masa Ada PKI Balita?

Presiden meminta masyarakat tidak mudah dipengaruhi fitnah dan kabar bohong.

Lahir Tahun 1961, Jokowi: Masa Ada PKI Balita?
Presiden RI Joko Widodo

Jakarta, Gesuri.id - Presiden Joko Widodo kerap menjadi sasaran fitnah lantaran dicap sebagai antek PKI. Namun berulangkali pula Jokowi membantah isu tersebut dan menegaskan bahwa semua isu itu adalah fitnah.

Kali ini, Jokowi juga menegaskan hal yang sama di depan ratusan warga yang hadir dalam pembagian sertifikat tanah di halaman parkir, Sirkuit Internasional Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

"Coba saya saja di bawah banyak yang diisukan 'Itu pak Jokowi PKI'. Banyak yang seperti itu coba. Padahal PKI itu dibubarkan pada tahun 65. Saya lahir 61. Berarti saya baru umur 3-4 tahun. Masa ada PKI balita. Ya ndak? Lucu banget kan. Itu yang memfitnah ngawur. Saya kan masih balita kok difitnah seperti itu," kata Jokowi, Selasa (6/3).

Jokowi mengaku sangat geram karena tuduhan antek PKI. Untuk itu Jokowi melakukan klarifikasi kepada masyarakat sekaligus berpersan agar warga tidak mudah percaya dengan segala bentuk hoax yang beredar di masyarakat.

"Saya titip pesan, jangan gampang dipengaruhi fitnah, kabar bohong, jangan sampai saling mencela dan menjelekkan karena kita saudara sebangsa dan setanah air. Ada pemilihan bupati di Bogor, itu pesta demokrasi, silakan pilih, setelah itu rukun kembali, gitu juga pemilihan Gubernur Jabar," kata Jokowi.

Jokowi menuturkan kadang ia merasa bingung harus bersikap seperti apa ketika mendapat fitnah tersebut. Yang jelas, kata dia, pemerintah terus fokus bekerja untuk rakyat.

"Saya kadang juga mau marah ya gimana. Ga marah ya gimana. Serba salah. Tapi saya juga mau blak-blakan. Jadi kalau tidak diingatkan seperti itu, ada lho orang yang percaya. Coba logikanya ga masuk kan? Masih ada yang percaya juga," kata kader PDI Perjuangan itu.

Dia juga menjelaskan tugasnya saat ini hanya bekerja untuk menyelesaikan pembagian sertifikat dan infrastruktur yang sedang berjalan. Selanjutnya dia juga meminta agar mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah terhasut hoaks di media sosial maupun di lingkungan masing-masing.

"Saya titip sekali lagi, marilah kita jaga persaudaraan kita, ukhuwah kita, ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah wataniah kita. Jangan sampai kita diadu-adu karena pesta demokrasi atau karena pilihan bupati atau wali kota ataupun gubernur ataupun pilihan presiden. Sekali lagi kita saudara sebangsa dan setanah air," katanya.

Quote