Ikuti Kami

Mantap! Program Pemprov Jateng Direplikasi Daerah Lain

Gagasan untuk membantu warga miskin memiliki tempat tinggal layak, direplikasi beberapa daerah di Indonesia.

Mantap! Program Pemprov Jateng Direplikasi Daerah Lain
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

Semarang, Gesuri.id - Program sekaligus inovasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang digagas Gubernur Ganjar Pranowo untuk membantu warga miskin memiliki tempat tinggal layak, direplikasi beberapa daerah di Indonesia.

"Inovasi aplikasi ini sudah ditiru beberapa provinsi  antara lain Provinsi Kalimantan Utara," kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat presentasi secara daring Kepala Daerah Terinovatif Kategori Provinsi dan Kabupaten di Semarang, Selasa (23/11).

Inovasi yang diberi nama "Jagani Omah Bareng Arum" atau "Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng Aplikasi Simperum" ini disampaikan Ganjar pada kegiatan penghargaan tahunan yang digelar Kementerian Dalam Negeri dengan tajuk Innovative Government Award (IGA) 2021.

Baca: Pemkot Surakarta Siap Gelar Pasar Murah

Menurut Ganjar, "Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng" ini menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Perumahan yang juga digunakan untuk akselerasi penanggulangan kemiskinan.

"'Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng' ini Jateng yang asyik, yang membahagiakan, ayo bersama-sama memperbaiki rumah yang tidak layak huni," ujarnya.

Inovasi "Jateng Gayeng Ndandani Omah Bareng" juga diimplementasikan ke total sasaran sebanyak 125 desa yang tersebar di lima daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi yaitu Kabupaten Brebes, Pemalang, Banjarnegara, Banyumas, serta Kebumen.

Baca: Tok! Ganjar Tetapkan UMP 2022 Sebesar Rp1.812.935

"Ketika nanti sampai akhir tahun ini (target) kemiskinan ekstrem mesti nol, kami sudah punya 'roadmapnya'," katanya.

Ganjar mengklaim inovasi ini bisa memberikan akurasi data rumah tidak layak huni (RTLH) sampai angka 80 persen dan nihil duplikasi data sehingga lebih presisi dan akurat.

"Efisiensi waktu dari tujuh hari menjadi 75 menit, efisiensi biaya karena paperless dan juga efisiensi SDM yang semula tiga orang kini bisa satu orang," ujarnya.

Quote