Ikuti Kami

Mantap, Semarang Jadi Kota dengan Pembangunan Terbaik

Penilaian ini datang dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Mantap, Semarang Jadi Kota dengan Pembangunan Terbaik
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Semarang, Gesuri.id – Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menetapkan Kota Semarang, Jawa Tengah sebagai satu dari 10 kota dengan pembangunan daerah terbaik di Indonesia.

Kota Semarang sendiri dalam Penilaian Pembangunan Daerah tersebut bersaing dengan kota-kota lainnya di Indonesia, antara lain Kota Makassar, Kota Yogyakarta, dan Kota Denpasar.

Baca: Advokat Jateng Deklarasi Dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi pun menyatakan bangga karena Kota Semarang dinilai sebagai salah satu dari 10 kota dengan pembangunan daerah terbaik di Indonesia.

Hendi, sapaan akrab Walikota mengakui jika Kota Semarang tak memiliki anggaran pembangunan daerah sebesar kota-kota besar lainnya di Indonesia.

“Saya meyakini keberhasilan ini merupakan buah dari konsep pembangunan Bergerak Bersama. Di konsep ini setiap elemen di Kota Semarang memiliki andil besar dalam pembangunan saat ini,” pungkas Hendi.

Di sisi lain, orang nomor satu di Kota Semarang tersebut bercerita jika guna melalui percepatan pembangunan, di tahun 2013 dirinya juga mendorong dan memastikan sistem Smart City berjalan, guna pelayanan dan proses pembangunan jadi lebih cepat, responsif, transparan dan bersih.

“Sebagai upaya optimalisasi dan percepatan pembangunan, di tahun 2013 kami canangkan smart city. Kami tidak punya anggaran untuk itu, maka kami gandeng sektor privat dalam penyediaan jaringan internent yang merata, sebagai dasarnya,” paparnya.

Baca: Hendi: Semarang Harus Lebih Maju di Banding Kota Lain

Politisi PDI Perjuangan menguraikan jika peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Semarang juga merupakan bukti jika konsep pembangunan Bergerak Bersama berjalan dengan baik.

Tercatat pada pahun 2012, PAD Kota Semarang hanya sebesar Rp 779 miliar, yang kemudian pada tahun 2018 meningkat pesat menjadi Rp 2,1 triliun.

Quote