Ikuti Kami

PDI Perjuangan Siap Kawal Visi Jabar Istimewa

Silaturahmi ini merupakan komitmen kolaborasi untuk mengawal visi Jabar Istimewa yang diusung Dedi Mulyadi.

PDI Perjuangan Siap Kawal Visi Jabar Istimewa
Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono.

Jakarta, Gesuri.id - Perjuangan Jawa Barat bersilaturahmi dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (30/12).

Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono mengatakan, silaturahmi ini merupakan komitmen kolaborasi untuk mengawal visi Jabar Istimewa yang diusung Dedi Mulyadi.

Selain itu, pertemuan tersebut juga sekaligus pengenalan pengurus baru hasil konferensi daerah awal Desember lalu.

Baca: Ganjar Pranowo Dorong Pemerintah Tetapkan Status Bencana

"Silaturahmi ini kan sangat penting, komunikasi, kolaborasi dan kami yakin Gubernur Jawa Barat ini menghadapi berbagai macam problem masyarakat di Jabar yang tidak mudah. Sehingga kolaborasi penting dilakukan, termasuk PDI perjuangan. Walaupun PDI perjuangan tidak mengusung Pak KDM dalam pemilihan gubernur yang lalu, tapi kami akan kawal bersama-sama visi Jabar istimewa lembur diurus kota ditata," ujar Ono.

Menurut Ono, dalam komitmen pembangunan daerah PDIP punya kesamaan persepsi dengan KDM. Salah satu yang jadi sorotan yakni masalah tata kelola lingkungan, toleransi dan bencana.

"Karena banyak berbagai macam hal yang sangat relate sekali dengan program PDI Perjuangan hasil kongres kemarin. Misalnya, terkait dengan pengendalian alih fungsi lahan, bicara terkait dengan penanganan bencana, budaya, toleransi, dan sebagainya. Jadi, banyak kesamaan visi Pak gubernur dengan visi PDI Perjuangan sehingga kami hari ini kembali menegaskan sesuai yang sering disampaikan oleh Pak KDM. PDI Perjuangan dan Ono Surono garda terdepan mengawal visi Jabar istimewa," tutur Ono.

Baca: Ganjar Ingatkan Anak Muda Harus Jadi Subjek Perubahan

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengapresiasi sikap PDIP yang mengisi ruang kritis di era kepemimpinannya. Menurutnya, sisi kritis merupakan budaya demokrasi yang harus tetap menyala agar arah pembangunan tetap terjaga. 

"Mengisi ruang kritis di pemerintahan itu kan bagian dari budaya demokrasi karena demokrasi harus ada yang mengkritisi," ujar Dedi.

Bahkan, kata Dedi, ia punya ikatan emosional dengan sejumlah kader PDI Perjuangan sejak berkecimpung di dunia politik pemerintahan. Apalagi, semangat besar yang digagas Bung Karno sudah ia lakukan sejak lama.

Quote