Sidoarjo, Gesuri.id - Sudjalil, Anggota DPRD Sidoarjo mengingatkan selain infrastruktur, makanan yang berkualitas merupakan salah satu kunci kesehatan bagi masyarakat.
Baca: Adian Klarifikasi Erick Thohir Upaya Adu Domba Kawan Erick
Untuk itu, keberadaan makanan tak layak konsumsi masih menjadi PR besar bagi pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Hal tersebut diungkapkan Sudjalil bersama Dinas Pangan dan Pertanian beserta Forkompinka terjun langsung ke Klinik Kesehatan Hewan dan RPH Krian, Selasa (17/11).
Kunjungan tersebut berdasarkan dari laporan warga yang melaporkan bahwasanya masih banyaknya daging yang tidak sehat beredar di pasaran. Seperti halnya daging gelonggongan.
Sudjalil mengatakan bahwa Forkopinka harus sering sidak ke tempat penyembelihan sapi diluar RPH yang tentu saja pengawasan kualitas dagingnya diragukan dan limbahnya tentu saja merusak lingkungan setempat dan Sosialisasi kepada masyarakat.
"Keberadaan makanan tak layak Konsumsi adalah PR pemerintah kabupaten Sidoarjo. Saya mengingatkan kepada Dinas terkait terutama sektor pemerintahan di skala kecamatan harus sering melakukan pemantauan secara langsung. Agar peredarannya bisa di tekan serta melakukan sosialisasi terjun ke masyarakat. Agara masyarakat mengetahui prosesnya," ungkap anggota Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.
Sudjalil juga menambahkan bahwasanya keberadaan RPH ilegal ini selain memproduksi daging yang tidak jelas juga mempengaruhi pendapatan daerah. Maka dari itu penindakan secara tegas harus dilakukan.
"RPH Ilegal ini sangat berdampak buruk bagi masyarakat dan pemerintah. Selain kesehatan masyarakat juga mempengaruhi retribusi RPH ke pemerintah. Toh, kita juga mempunyai RPH Krian yang murah dan berkualitas. Maka itu harus dimanfaatkan dan disosialisasikan kepada masyarakat," ungkap anggota Komisi B DPRD Sidoarjo tersebut.
Menanggapi hal tersebut DEWI KANIA, SE., MM Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dan Kesehatan Dinas Pangan Dan Pertanian Sidoarjo juga mengatakan bahwasanya hasil sidak yang dilakukan Selasa (16/11) akan segera diproses secepatnya.
"Kami dalami dulu, serta akan melakukan analisa lebih dalam. Selanjutnya kami akan proses sesuai dengan prosedur dan berkordinasi dengan pihak terkait," ungkapnya.
Baca: Pejabat Kementan Berpolitik, Sudin: Kalau Saya Laporkan Kena
Perlu diketahui, Forkopinka dan DPRD Sidoarjo terjun langsung melihat klinik kesehatan hewan serta rumah pemotongan hewan Krian untuk memastikan daging sapi yang dijual di Kota Sidoarjo merupakan daging sapi yang sehat bukan betina produktif dan bukan sapi gelonggong.
Selanjutnya sidak dilakukan di 3 Desa yaitu Desa Tropodo, Desa Katerungan dan Desa Kemasan. Temuan sidak kali ini menemukan 1 ekor sapi Betina produktif dan sumber air yang kotor. Diduga tempat tersebut untuk dilakukannya praktik gelonggongan pada sapi sebelum di potong dan tempat tersebut pada saat dilakukan telah kosong tanpa penghuni.