Jakarta, Gesuri.id – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin (Mas Ipin) mengungkap prestasi penting daerahnya dalam menekan kemiskinan ekstrem hingga 0 persen, tanpa mengandalkan investasi tambang atau eksploitasi sumber daya alam masif. Pernyataan itu ia sampaikan dalam Seminar Nasional HAKORDIA di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Selasa (9/12).
“Trenggalek ini kabupaten dengan fiskal salah satu yang terendah di Jawa Timur. Tapi tanpa tambang, kami bisa menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi nol,” tegas Mas Ipin.
Ia menepis anggapan kehadiran tambang otomatis membuat masyarakat kaya. Menurutnya, banyak daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi kemiskinan tetap tinggi karena pembangunan tidak berpihak pada rakyat kecil.
Mas Ipin menambahkan bahwa strategi Trenggalek fokus pada agroekologi, penguatan ekonomi desa, dan pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Pendekatan ini tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menciptakan lapangan kerja berkelanjutan.
“Kami membuktikan selalu ada jalan lain. Tidak harus menjual alam untuk mengurangi kemiskinan,” ujarnya.
Ia juga membeberkan bagaimana masyarakat menolak rencana tambang emas seluas 12.000 hektare karena berada di kawasan pangan, hutan, dan karst yang menopang kehidupan ribuan warga.
Mas Ipin menolak memasukkan tambang itu ke dalam rencana tata ruang meski mendapat tekanan dan tawaran keuntungan pribadi.
“Kalau saya ingin kaya, saya tinggal terima saja. Tapi yang saya jaga adalah rakyat dan masa depan mereka,” katanya.
Ia pun mengajak semua pemimpin daerah untuk menjadikan pembangunan berkelanjutan dan integritas sebagai fondasi perjuangan melawan korupsi. “HAKORDIA harus menjadi momentum untuk meneguhkan keberpihakan pada rakyat dan lingkungan,” pungkasnya.

















































































