Ikuti Kami

Masinton: Atasi Kemiskinan di Tapteng Tak Bisa dengan Gaya-Gaya Sinterklas!

Hari jadi Tapteng seumur dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia, dan peradaban orang Tapteng itu sudah maju, bahkan sejak awal Masehi.

Masinton: Atasi Kemiskinan di Tapteng Tak Bisa dengan Gaya-Gaya Sinterklas!
Bupati Tapteng Masinton Pasaribu.

Jakarta, Gesuri.id - Bupati Tapteng Masinton Pasaribu mengungkapkan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) bukan daerah yang baru dibentuk.

Ia menegaskan, hari jadi Tapteng seumur dengan usia kemerdekaan Republik Indonesia, dan peradaban orang Tapteng itu sudah maju, bahkan sejak awal abad Masehi.

“Bahkan, sebelum Masehi juga sudah melakukan interaksi. Itu kata sejarah, maka kalau Opung atau kakek dan nenek moyang kita di zaman dulu sudah berpikir maju, maka kita nggak boleh tertinggal dari opung kita,” kata Masinton, Jumat (2/5/2025).

Masinton Pasaribu mengatakan, hingga saat ini Tapteng masih tergolong salah satu daerah yang miskin. Tetapi percayalah, untuk membangun dan mengatasi persoalan kemiskinan Tapteng, tidak cukup hanya dengan bagi-bagi.

“Persoalan kemiskinan itu tidak bisa diatasi dengan gaya-gaya Sinterklas. Bagi sana, bagi sini, bagi sana, bagi sini, nggak. Itulah kenapa saya mengidentifikasi dulu inti persoalan dan apa dasarnya,” ucap Masinton.

Setelah ketemu apa yang menjadi persoalan dasarnya. Kemudian masalahnya seperti apa dan penanganannya seperti apa, baru kemudian dihitung anggarannya berapa.

Menurut Masinton, dia sengaja membalik penganggarannya di belakang. Kalau selama ini mungkin, ada duit baru gerak, maka sekarang dibalik.

Idenya dulu yang muncul, kemudian programnya muncul, maka pembiayaan nanti akan dipikirkan bersama-sama.

“Jadi, kita harus berpikir dan bekerja dulu untuk masyarakat, soal pembiayaannya nanti kita cari cara dan solusinya,” ujar Masinton.

Dia menjelaskan, sejak dilantik pada 20 Februari 2025, kemudian mengikuti retret kepala daerah di Magelang, masa kerjanya pun langsung masuk bulan suci Ramadan dan Idulfitri.

“Sekarang sudah masuk bulan kedua, praktis selama 2 bulan ini, tugas kami adalah mengekspos seluruh program di tiap dinas,” kata Masinton.

Terkait ini, dia harus mengarahkan bagaimana program yang ada itu lebih efektif, tepat sasaran dan punya manfaat ke masyarakat. Tentu, ini semua butuh waktu dan proses.

Pemerintah itu tidak dapat bekerja sendiri. Maka pemerintah harus terbuka dengan masyarakat dan melibatkan partisipasi masyarakat, jangan seperti yang sudah-sudah.

“Kita sudahi era lama, karena itu yang membuat kita tinggal kelas. Kita harus mulai dengan era baru dan cara baru supaya Tapteng Naik Kelas,” pungkasnya.

Quote