Ikuti Kami

Megawati Beri Sorotan Khusus Akan Kematian Prada Lucky

Megawati mengaku mengetahui berita tersebut dari televisi dan merasakan betul kepedihan keluarga korban.

Megawati Beri Sorotan Khusus Akan Kematian Prada Lucky
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri.

Jakarta, Gesuri.id - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, menegaskan pentingnya menghidupkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Megawati lalu menyoroti kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit TNI yang meninggal dunia akibat dugaan penganiayaan oleh seniornya. Ia mengaku mengetahui berita tersebut dari televisi dan merasakan betul kepedihan keluarga korban.

Hal ini disampaikan Megawati dalam acara peluncuran Buku ‘Naskah Sumber Arsip Dasar Negara Volume I: Masa Sidang Pertama BPUPK 29 Mei-1 Juni 1945’ dan Peresmian Serambi Pancasila di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat, Senin (11/8).

Baca: Ganjar Nilai Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD Harus Dikaji 

"Kalau saya lihat di TV, seorang ibu kemarin ada anaknya, kalau tidak salah, Prada apa ya? Yang meninggal?" tanya Megawati kepada para tamu undangan.

"Prada Lucky," jawab tamu undangan yang hadir.

Megawati menegaskan peristiwa seperti ini adalah luka kemanusiaan yang sama sekali tidak boleh diabaikan. Dia menyebut, ikut sakit hati dengan peristiwa yang dialami Prada Lucky.

"Nah, saya juga tahu. Apa perasaan kalian? Tentu sakit sekali. Kalau itu terjadi pada kalian, itulah namanya peri kemanusiaan, saudara-saudara yang terhormat. Ingat, jangan dilecehkan yang namanya Pancasila," ungapnya.

Ia menilai generasi muda sering kali melupakan perjuangan dan pengorbanan para pemimpin terdahulu. Megawati mencontohkan, ketika berbicara tentang kemerdekaan, banyak anak muda yang kerap mempertanyakan relevansinya.

"Banyak anak muda selalu mengatakan, untuk apa sih Ibu ngomongnya merdeka-merdeka? Kalian tidak merasakan betapa penderitaan kita," kata Megawati.

Baca: Ganjar Miliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie

Megawati mengingatkan bahwa dirinya pernah memegang jabatan sebagai Panglima Tertinggi TNI. Bagi Megawati, pangkat di militer atau jabatan tinggi bukanlah tujuan utama, melainkan sarana untuk membela negara.

Menurut dia, nilai-nilai Pancasila tidak boleh hanya menjadi hiasan pidato atau formalitas belaka. Ia mengajak seluruh elemen bangsa, termasuk institusi pertahanan, untuk kembali memegang teguh nilai Pancasila sebagai pedoman utama.

"Jangan di sini (hati) itu setengah hati, saya hafal sekali. Kalau saya bertanya, nanti lihat kiri kanan dulu, takut salah. Iya, jadi di sini tidak ada keteguhan hati. Itu apa? Pancasila. Kenapa? Karena yang pertama apa? Ketuhanan yang Maha Esa. Yang kedua apa? (Pancasila) bukan hanya lip service," ucapnya.

Quote