Ikuti Kami

Mercy Barends Ajak Generasi Muda Kepulauan Aru Ubah Sampah Jadi Sumber Ekonomi 

Penanganan masalah sampah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah. Dibutuhkan keterlibatan aktif semua pihak, terutama kaum muda.

Mercy Barends Ajak Generasi Muda Kepulauan Aru Ubah Sampah Jadi Sumber Ekonomi 
Anggota Komisi X DPR RI, Mercy Christy Barends.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI, Mercy Christy Barends, mendorong kaum muda di Kabupaten Kepulauan Aru untuk mengubah cara pandang terhadap sampah, terutama plastik, agar bernilai ekonomi dan bermanfaat bagi lingkungan.

“Perubahan dikatakan berhasil kalau kita jadikan sampah sebagai sahabat. Dari yang tadinya dianggap menjijikkan, menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menguntungkan jika dikelola dengan baik,” ujar Mercy saat Bimbingan Teknis Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Energi dan Produk Bernilai, di Gospel Cafe, Dobo, Rabu (13/8).

Baca: Ganjar Minta Publik Bersabar Akan Nama untuk Posisi Sekjen

Mercy menegaskan, penanganan masalah sampah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah. Dibutuhkan keterlibatan aktif semua pihak, terutama kaum muda.

“Untuk menata kelola sampah, kita butuh komitmen bersama. Kaum muda di Dobo harus membentuk komunitas peduli sampah. Dengan pelatihan seperti ini, kita berharap ke depan sampah plastik dilihat sebagai aset yang bernilai,” katanya.

Menurutnya, jika perspektif masyarakat berubah, maka masalah sampah di Pulau Wamar khususnya Kota Dobo bisa diatasi sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

Aktivis lingkungan Kepulauan Aru, David Faturey, mengungkapkan bahwa ekosistem pulau-pulau kecil di Aru saat ini terancam oleh sampah plastik. Minimnya fasilitas pengelolaan sampah dan rendahnya kesadaran masyarakat menjadi kendala utama.

Baca: Ganjar Miliki Kenangan Tersendiri Akan Sosok Kwik Kian Gie

“Sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik bisa mencemari air dan tanah, berdampak pada kesehatan masyarakat, dan merusak keindahan alam yang seharusnya jadi daya tarik wisata Aru,” ujarnya.

Ia menambahkan, padatnya pemukiman di pesisir Kota Dobo memperparah persoalan. Banyak limbah rumah tangga, terutama plastik, dibuang langsung ke laut. Hingga kini, pemerintah daerah belum menemukan solusi tepat.

Quote